Didemo Para Guru, Pemkot Ternate Minta Maaf

TERNATE,KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara menanggapi tuntutan aksi puluhan guru TK, SD, SMP, dan SMA di Kantor Dinas Pendidikan Kota Ternate, Kamis (18/9/2016).

Para guru melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Maluku Utara dan PGRI Kota Ternate bertemu langsung dengan pihak Pemkot Ternate menyampaikan aspirasi mereka agar oknum Satpol PP yang menyebut mereka bodoh saat insiden pengibaran bendera merah putih di HUT Kemerdekaan RI Ke-71 Rabu kemarin, segera meminta maaf kepada para guru dan diberi sanksi.

Para guru melalui Wakil Ketua PGRI Maluku Utara Mustakim Hamzah bersama Ketua PGRI Kota Ternate serta Dewan Guru menemui Sekda Kota Ternate Tauhid Soleman didampingi Kadis Pendidikan dan Kepala BKD Kota Ternate.

Usai pertemuan itu, Tauhid mengatakan bahwa atas nama pemerintah kota Ternate dan panitia HUT Kemerdekaan RI Ke-71 menyesalkan sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada para guru yang sudah hadir untuk mengikuti upacara pengibaran bendera.

“Persoalan kemarin adalah miskomunikasi dan emosi sehingga tidak ada yang perlu disalahkan. Untuk itu atas nama pemerintah kota Ternate dan panitia HUT Kemerdekaan meminta maaf,” kata dia.

Persoalan kemarin katanya akan dijadikan sebagai bahan koreksi ke depan dan para guru akan diakomodasi dalam pelaksanaan upacara dalam porsi PGRI. Sementara untuk oknum Satpol PP akan diberikan sanksi teguran.

Wakil Ketua PGRI Maluku Utara Mustakim Hamzah berterima kasih atas permohonan maaf serta sanksi yang akan diberikan kepada oknum Satpol PP karena itu merupakan tuntutan dari aksi para guru.

PGRI juga berharap kepada para guru agar pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar, tidak perlu memulangkan siswa lebih awal apalagi jika sampai diliburkan.