PALU, KOMPAS.com – Sudah hampir sepekan ini jenazah Santoso dan Muchtar masih berada di ruang instalasi forensik RS Bhayangkara Palu. Kedua jenazah ini belum bisa dibawa pihak keluarga lantaran hasil tes DNA baru akan diumumkan pada Sabtu (23/7/2016).
Sementara itu, terkait dengan rencana pemakaman terhadap dua teroris ini, Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Hari Suprapto mengatakan, berdasarkan permintaan keluarga, Santoso akan dikuburkan di Landangan, Poso, sedangkan Muchtar akan dikuburkan di Mamboro, Palu.
“Untuk proses pengambilan jenazah, kami serahkan sepenuhnya kepada keluarga setelah hasil tes DNA-nya keluar. Dan rencananya hasil DNA itu nanti akan diumumkan Sabtu besok,” kata Hari, Jumat (22/7/2016).
Seperti diberitakan, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, akhirnya tertembus peluru oleh aparat gabungan TNI Polri dalam Operasi Tinombala, Senin (18/7/2016) lalu.
Selain Santoso, terduga teroris yang tewas terkena peluru aparat adalah Muchtar. Muchtar diketahui mempunyai jabatan sebagai ajudan Santoso di lapangan.