Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Kota Ambon, PLN Padamkan Listrik

Kompas.com - 17/07/2016, 14:28 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

Kompas TV Banjir di Ambon Mencapai 1 Meter

AMBON,KOMPAS.com - Kantor PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara terpaksa memadamkan aliran listrik di sejumlah kawasan di Kota Ambon lntaran musibah banjir yang menerjang kota itu sejak, Sabtu (16/7/2016) kemarin.

Sejumlah kawasan yang terkena pemadaman listrik seperti di kawasan Batu Merah Dalam, kawasan Talek, Waihaong, Silale, kawasan Pelabuhan Ambon, Perigi lima, dan sejumlah, kompleks IAIN Ahuru dan sejumlah kawasan lainnya.

Pihak PLN juga melakukan pemadaman preventif di beberapa titik seperti di sebagian keluarahan Karang Panjang, Kopertis, Soya Kecil, Desa Tulehu, Waai, hingga desa Liang Kecamatan Salahutu dan sekitarnya.

Terhitung hingga Minggu (17/7/2016) sejumlah kawasan yang dianggap rawan banjir masih dilakukan pemadaman.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN M2U Eduard Peea menyatakan pemadaman tersebut dilakukan sebagai bentuk langkah antisipasi untuk mengamankan instalasi dan jaringan listrik saat menghadapi cuaca ekstrem.

"Kami dari Manajemen PLN M2U serta PLN Area Ambon menyampaikan permohonan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas pemadaman yang telah dilakukan,” kata Eduard.

Dia mengatakan, banjir dan tumbangnya sejumlah pohon di beberapa titik berdampak pada instalasi dan jaringan listrik PLN serta instalasi milik warga.

“Oleh karena itu kami tidak ingin mengambil risiko yang dapat membahayakan masyarakat dalam kondisi saat ini, mengingat air merupakan salah satu penghantar listrik", ujarnya.

Eduard juga mengimbau agar masyarakat dapat mengamankan instalasi listrik di rumah masing-masing. Warga diminta untuk memastikan seluruh peralatan elektronik dan instalasi di rumah dalam keadan aman.

"Kami tentu memahami keresahan yang terjadi di masyarakat, di mana sebelumnya juga telah terjadi gangguan mesin pada unit sewa WIKA dan Pusat Listrik Poka yang mengakibatkan defisit daya sehingga secara terpaksa kami harus melakukan pemadaman bergilir,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com