Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Temukan Daging Gelonggongan, Penjual Kabur

Kompas.com - 29/06/2016, 22:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Tim gabungan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kota Magelang, Jawa Tengah, menemukan sedikitnya 6,5 kilogram daging sapi glonggongan dari salah satu penjual di Pasar Gotong Royong, Kora Magelang, Rabu (29/6/2016).

Namun sayang, penjual tersebut kabur saat petugas tiba di lokasi.

Kepala Dispeterikan Kota Magelang, Sri Retno Murtiningsih menjelaskan, petugas tiba di pasar tradisional itu sekitar pukul 03.00 WIB. Petugas menyisir dan mengecek kios penjual daging sapi.

Ketika itu, petugas belum menemukan daging yang tidak layak konsumsi. Petugas kemudian melanjutkan menyisir ke lokasi lain hingga menjelang subuh. Beberapa petugas kembali ke lokasi kios yang sebelumnya sudah diperiksa.

"Nah, saat petugas kembali ke lokasi tersebut menemukan daging yang dibungkus plastik kresek, setelah kami cek ternyata daging itu gelonggongan. Sementara pejualnya tidak ada di situ," jelas Sri.

Menurut Sri, daging sapi tersebut dikatakan gelonggongan karena setelah diperiksa mengandung kadar air mencapai 80,5 persen. Padahal daging yang sehat hanya mengandung kadar air 60-70 persen saja.

Daging tersebut kemudian diamankan petugas dan langsung dimusnahkan dengan cara dibakar di Markas Polsek Magelang Selatan. Hal tersebut untuk mengatisipasi kemungkinan daging tersebut dijual lagi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Lebih lanjut, ujar Sri, sebelum ke pasar petugas juga melakukan razia di beberapa lokasi, di antara di Rumah Pemotohan Hewa (RPH) Canguk Kota Magelang dan Pasar Rejowinangun.

"Tahun lalu kami menemukan banyak daging gelonggongan di RPH Canguk ini, daging-daging tersebut didatangkan dari Kabupaten Boyolali. Tapi untuk razia kali ini kami tidak temukan daging tak layak konsumsi itu," ungkap Sri.

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan razia untuk memastikan daging yang beredar di Kota Magelang tetap aman, Ssehat, utuh dan halal (ASUH). Sebab menrutnya, daging gelonggongan berbahaya dan berpotensi mengganggu kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia.

"Daging gelonggongan itu mudah busuk, sehingga mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare," papar Sri.

Dalam kesempatan tersebut, Sri meminta kepada aparat penegak hukum untuk benar-benar menindak tegas oknum-oknum yang masih menjual daging tidak layak konsumsi itu. Sebab, Sri masih sering mendapati oknum-oknum yang "bandel" masih mengedarkan dan menjual daging-daging tersebut.

"Padahal mereka itu sudah berkali-kali terjaring razia petugas, tapi tidak kapok, tetap saja menjual. Kami minta aparat kepolisian untuk bertindak tegas, karena perbuatan mereka sangat merugikan masyarakat," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com