Diambil, Sampel Vaksin dari Semua RS Swasta

PASURUAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan melakukan pengecekan terhadap vaksin yang beredar di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Hal itu untuk menjawab keresahan masyarakat usai terbongkarnya vaksin palsu di Kota Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Kami lakukan monitoring. Ada beberapa rumah sakit swasta kita sudah ambil sampel," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Loembini Pedjati Lajoeng saat ditemui di Kantor BPJS Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/6/2016).

Loembini mengatakan, ada sebagian rumah sakit di Kabupaten Pasuruan yang menggunakan vaksi dari pemerintah dan distributor resmi. Untuk vaksin yang ini, Loembini menjamin tidak ada yang palsu.

"Kami dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dan dari distibutor resmi," katanya.

Namun begitu, ada sebagian rumah sakit swasta yang tidak menggunakan vaksin dari pemerintah. Pihaknya mengaku sudah melakukan pengecekan dengan mengambil sampel dari sejumlah rumah sakit tersebut.

"Ada beberapa sudah kita sampling. Sampai sekarang belum ditemukan vaksin palsu," ungkapnya.

Loembini menjelaskan bahwa selama ini vaksin yang dikirim ke rumah sakit juga harus disimpan dengan tepat. Penyimpanan vaksin, lanjutnya, tidak sembarangan. Butuh suhu yang sesuai untuk menjaga vaksin tersebut supaya tidak rusak.

"Selama tidak punya persiapan yang bagus untuk menyimpan, tidak diberi vaksinnya. Kita menjaga dari kerusakan vaksin," tuturnya.

Bahkan, pihaknya sempat melarang pihak RSUD Bangil untuk penyimpan vaksin karena tidak memiliki tempat penyimpanan yang sesuai.