Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Bilang Bohong, Istri ABK TB Charles Yakin Suaminya Disandera

Kompas.com - 22/06/2016, 21:54 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Istri salah seorang anak buah kapal TB Charles, Dian Megawati, yakin bahwa suaminya disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Ia membantah pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyatakan bahwa penyanderaan itu tidak benar.

Mega sangat yakin bahwa orang yang menelponnya adalah suaminya sendiri, yakni Ismail. Dia sangat kenal suara penelepon itu.

Mega juga menegaskan bahwa suaminya bukan seorang penipu dan tidak mungkin bermain-main dengan hukum.

"Saya pastikan itu suara suami saya, dia tidak mungkin bercanda. Lagi pula, ketika menghubungi saya, suami mengatakan jika sedang berada di daratan sedangkan kapal TB Charles tengah berlayar menuju Tarakan," kata Mega, Rabu (22/6/2016).

(Baca Tujuh WNI Asal Samarinda Disandera Kelompok Militan Abu Sayyaf)

Ia menyatakan bahwa istri-istri dari tujuh ABK lain juga tidak dapat menghubungi suami mereka. Ia menuturkan, ponsel milik Ismail kini dipegang oleh seorang wanita dan seorang laki-laki yang menggunakan bahasa Filipina.

"Kami (para istri) tadi berempat berkumpul, semuanya tidak bisa menghubungi suami masing-masing. Padahal, kalau sudah di perairan Tarakan, suami kami bisa mengirim BBM (BlackBerry Messenger) dan menelepon. Tapi suami kami tidak bisa dihubungi sama sekali," kata dia.

Selain itu, Mega mengatakan, salah satu dari istri korban ada yang merupakan mantan warga negara Filipina.

"Ini ada Ibu Siti, dia orang Filipina. Tadi dia juga berkomunikasi dengan penculik suami kami," ujarnya.

Menurut Mega, ketika Siti menelepon suaminya, ponsel tersebut diangkat oleh seorang wanita yang berbahasa Filipina. Keduanya lantas berkomunikasi menggunakan bahasa Filipina dan ada ancaman akan memenggal kepala tujuh ABK, jika tidak segera memberi uang tebusan.

"Ibu Siti menelepon di depan kami, menggunakan bahasa Filipina. Dari sana sudah mengancam akan memenggal ke tujuh ABK. Lalu mau dikatakan berita hoax seperti apa," ujarnya.

Menurut Mega, suaminya mengatakan bahwa ada 13 ABK di TB Charles. Mereka dibagi dua kelompok oleh para penculik. Tujuh orang dibawa ke sebuah pulau dan enam lainnya diperkirakan masih berada di dalam kapal.

"Tadi kan saya sudah jelaskan, kapal itu memang berlayar ke Tarakan. Tapi ada tujuh orang yang dibawa turun dari kapal. Semua ponsel tidak ada yang bisa dihubungi, lalu dari mana ada kejelasan kalau berita ini penipuan," kata dia.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan bahwa kabar penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf adalah tidak benar.

(Baca Panglima TNI Bantah ada Penculikan WNI oleh Kelompok Abu Sayyaf)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri masih mendalami informasi tersebut untuk mencari tahu kebenarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com