Setiap Ramadhan, Main Gasing Jadi Pilihan untuk "Ngabuburit"

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Beragam permainan tradisional, seperti gasing, mengasing, dan mallogo, menjadi populer di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, setiap Ramadhan tiba. Mereka kerap memainkannya sambil ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Warga dan anak-anak Dusun Batu, Kelurahan Darma, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, misalnya, sejak Minggu (19/6/2016) sekitar pukul 15.00 Wita, sudah mulai ramai bermain gasing.

Setiap hari, anak-anak dan orang dewasa mengisi waktu luang menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit dengan cara bermain gasing, biasanya pada sore hari yakni dari pukul 16.00 Wita hingga menjelang bedug maghrib. Tak ada lapangan terbuka, areal permukiman warga pun disulap jadi arena tempat bermain gasing yang mengasyikkan.

Jumlah kelompok bermain beragam, mulai dari empat orang hingga puluhan orang. Aturan permainannya adalah para pemain harus dibagi dalam dua kelompok. Lalu mereka bertarung dengan cara bergantian melempar gasing lawan. Siapa yang paling lama dalam putaran gasingnya dialah yang jadi pemenangnya.

Mahmud, salah satu warga yang menggemari permainan tradisional gasing, mengaku, setiap hari terutama menjelang sore hari tak pernah lupa bermain gasing bersama warga lainnya.

Dia mengatakan bahwa permainan ini merupakan tradisi turun temurun yang selalu populer selama bulan Ramadhan. Permainan ini tetap digemari meski perangkat elektronik atau gadget menjamur.

“Gasing jadi populer lagi selama Ramadhan sebagai salah satu hiburan warga dan anak-anak sambil menunggu waktu berbuka puasa setiap hari,” ujarnya.

Menurut Mahmud, selain menjadi ajang untuk mengukuhkan solidaritas dan kebersamaan antar-warga, permainan tradisonal ini juga sarat nilai dan pesan-pesan budaya. Permainan ini pun kerap dilombakan antar-dusun atau antar-kecamatan.