TNI AL Tangkap 4 Kapal Nelayan Filipina di Perairan Morotai

TERNATE,KOMPAS.com - Sebanyak empat kapal nelayan Filipina ditangkap kapal Komando Armada RI Kawasan Timur TNL AL KRI Karel Satsuit Tubun (356) saat melakukan patroli di kawasan perairan Indonesia Timur, Maluku Utara.

Keempat kapal itu yaitu F/b Rashel dh 101, F/b Rashel GT 125, F/b Yareyo (tempel) GT 88 serta Pamboat Fbca nano aqua.

Komandan KRI Karel Satsuit Tubun (356) Letkol Laut Pelaut Dados Raino menjelaskan, tiga kapal besi yaitu F/b Rashel dh 101, F/b Rashel GT 125, F/b Yareyo (tempel) GT 88 merupakan satu kelompok yang terdiri atas kapal penangkap, penampung dan tempel. Ketiga kapal itu diamankan pada 11 Juni 2016 di perairan Morotai sementara kapal Pamboat diamankan pada 10 Juni 2016 juga di Perairan Morotai.

“Wilayah penangkapan mereka sudah masuk di perairan Indonesia sekitar 25 mil laut,” kata Dados, Selasa (14/6/2016).

Saat ditangkap ke 55 ABK kapal di empat kapal nelayan itu tidak melakukan perlawanan. “Tapi sempat menghindar dengan meningkatkan kecepatan mereka begitu kita dekati,” ujar dia.

Dari keempat kapal itu, hanya satu kapal yang dilengkapi dokumen penangkapan ikan. Itu pun wilayah penangkapan hanya sebatas perairan Filipina.

“Kapal itu tidak berbendara. Dari total 55 ABK semuanya berkewarganegaraan Filipina dan 1 berkewarganegaraan Indonesia. Untuk kapal Pamboat 20 orang Filipina dan 1 orang Indonesia, kapal tempel 3 orang dan kapal penangkap 24 orang,” ujar Dados.

Selain ABK, TNI AL juga mengamankan sekitar 300 kilogram ikan tuna hasil tangkapan mereka. Ke 55 ABK itu selanjutnya diserahkan ke Pangkalan TNI AL Ternate untuk proses hukum selanjutnya. Sementara 4 kapal itu kini disandarkan di Pelabuhan Perikanan Bastiong, Ternate.