Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Jadi Calon Kades, Asrah dan Pendukungnya Mengamuk di Kantor Bupati Bima

Kompas.com - 09/06/2016, 18:41 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Gara-gara tak lolos menjadi calon kepala desa, Asrah bersama puluhan massa pendukungnya di Desa Parangina, Kecamatan Sape, mengamuk di kantor Bupati Bima, Kamis (9/6/2016).

Meluapnya emosi pendukung lantaran figur yang diusung mereka gagal saat penetapan bakal calon oleh panitia setempat.

Asrah bersama para pendukungnya tiba di kantor Pemda Bima dari pukul 09.30 Wita. Dia mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos sebagai bakal calon kepala desa.

Sesuai jadwal yang ditentukan, Asrah diterima oleh Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan. Dia dan massa pendukungnya enggan meninggalkan lokasi sebelum ada proses penyelesaian terhadap sengketa Pilkades tersebut.

“Kami akan menunggu sampai ada penyelesaian dari pemerintah,” kata ibu Muslimah, salah seorang pendukung Asrah saat dikonfirmasi, Kamis.

Pendukung Asrah menuding ada kecurangan dalam proses penetapan calon kades. Pantia dianggap melanggar tata tertib yang disepakati dengan meloloskan calon kades yang mendapat nilai terrendah.

“Dari 6 calon yang mendaftar, panitia pilkades menetapkan hanya 5 calon yang dinyatakan memenuhi kriteria hingga bisa ditetapkan menjadi calon kepala desa. Sementara, Asrah dinyatakan tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan,” ungkap mereka.

Padahal, menurut mereka, Figur yang diusungnya mendapat akumulasi nilai dengan urutan ke-2 dari calon yang mendapat nilai tertinggi saat tes akademik.

“Ini jelas curang, panitia meloloskan calon yang mendapat nilai paling rendah,” tutur mereka.

Mereka mendesak pemerintah segera meninjau kembali tahapan pilkades dan membuka kembali pendaftaran ulang.

Dari pantauan Kompas.com, puluhan massa pendukung bakal calon yang dinyatakan tidak lolos enggan meninggalkan kantor bupati. Mereka melontarkan cacian dan makian terhadap panitia pilkades.

Bahkan nyaris terjadi aksi saling menghakimi saat kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Parangina yang datang memenuhi undangan sekretaris daerah. Kepala BPD dikejar para pendukung kades yang dinyatakan gagal. Namun, berkat kesiagaan aparat keamanan dari Satuan Pol PP, situasi bisa dikendalikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com