Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebaiknya Tidak Memaksakan Membeli Daging Sapi"

Kompas.com - 09/06/2016, 16:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sejauh ini masyarakat masih menganggap makanan olahan daging sapi adalah sajian mewah yang "wajib" ada pada saat Ramadhan maupun Hari Raya. Permintaan daging sapi pun melonjak tajam di pasaran setiap menjelang Ramadhan dan Hari Raya.

Namun tingginya lonjakan yang tidak diimbangi dengan persediaan daging sapi mengakibatkan harga komoditas ini meroket. Melihat fenomena ini, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan (Dispeterikan) Kota Magelang, mengimbau masyarakat agar tidak selalu mengandalkan daging sapi sebagai makanan utama. Ada banyak produk ternak lainnya yang juga layak menjadi sajian makanan nan lezat dan bergizi, seperti ikan segar baik ikan laut maupun ikan air tawar.

"Agar tidak ada kelonjakan harga yang signifikan, sebaiknya masyarakat tidak memaksakan membeli daging sapi. Masih banyak alternatif lain seperti ikan segar yang juga bisa dikonsumsi dan punya nilai gizinya," ujar Sugianto, Kepala Kepala Seksi Produksi, Dispeterikan Kota Magelang, Kamis (5/6/2016).

Kendati demikian, pihaknya menyatakan, terus memantau penjualan daging sapi segar di pasar tradisional di Kota Magelang. Pihaknya juga sedang bersiap untuk melakukan sweeping serta menindak pedagang-pedagang "nakal" yang memanfaatkan momentum ini untuk menjual daging tak layak konsumsi.

“Kami akan menindak pedagang- pedagang nakal yang menjual daging tidak layak konsumsi, seperti daging gelonggongan," tegas Kepala Bidang Perternakan Hadiono.

Berdasarkan pantauannya, harga daging sapi dipasaran Kota Magelang masih stabil sekitar Rp. 110.000 per kilogram. Pemotongan daging juga masih stabil, sekitar 10-20 ekor sapi per hari.

 “Untuk ketersedian daging kita masih bisa mengandalkan dari peternak lokal,” sebutnya.

Terkait penambahan daging beku yang di canangkan oleh pemerintah pusat dirinya tidak menampik jika itu dibutuhkan. Hanya saja daging beku akan masuk ke minimarket dan swalayan saja.

“Rata- rata konsumen yang datang di pasar tradisional pasti membutuhkan daging segar seperti penjual bakso misal, dan bukan daging beku. Pedagang pasar tradisional pasti juga akan kerepotan untuk menyimpan daging beku tersebut,” paparnya.

Zaidah (40), salah satu pedagang daging di pasar Rejowinangun Kota Magelang mengungkapkan saat ini harga daging sapi relatif stabil. Harga Rp 110.000 per kilogram untuk daging bersih kualitas bagus dan Rp 105.000 per kilogrma untuk daging yang masih ada tulang belulangnya.

Zubaidah mengaku membeli daging sapi di RPH sekitar Kabupaten Magelang sehingga tidak perlu ongkos lebih.

“Kami beli di RPH sekitar Rp 86.000 per kilogram untuk daging yang masih bercampur dengan tulang belulang. Di rumah, saya memisahkan sendiri antara daging dan tulangnya," kata dia.

Menurut dia, daging lokal masih menjadi produk yang banyak dicari konsumen maupun pedagang pasar tradisional ketimbang daging impor. Selain lebih segar, juga lebih mudah dalam menjual ke konsumen. "Pembeli lebih suka daging lokal, daripada daging impor yang beku. (Daging) lokal jauh lebih segar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com