Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Oknum TNI Ditangkap karena Rampas Dompet Pengendara Motor

Kompas.com - 02/06/2016, 14:53 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Jajaran Buser Polres Kolaka, Sulawesi Tenggara, menangkap seorang pemuda berinisial SA di salah satu tempat di Kolaka. SA ditangkap karena merampas dompet pengendara motor.

Dari tangan tersangka, petugas menemukan kartu tanda anggota (KTA) TNI aktif dari satuan Deninteldam, Kodam VII Wirabuana Makassar yang berpangkat Kopda.

Kepala Satuan Reskrim Polres Kolaka, AKP Dennis Arya Saputra membenarkan penangkapan tersebut. Dia mengatakan, penangkapan terhadap SA berdasarkan laporan dari masyarakat ada aksi perampasan yang terjadi di daerah sekitar Sabilambo.

“Pelakunya langsung kita kejar dan tertangkap. Segeralah kita bawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Namun saat proses pemeriksaan, kita temukan kartu tanda anggota TNI di dompet pelaku. Terpaksa pelaku kita serahkan ke bagian Polisi Militer untuk ditindaklanjuti,” katanya, Kamis (2/6/2016).

Menurut Dennis, saat menjalankan aksinya, SA terbilang nekat.

“Pengendara motor ditahan dan diminta untuk menunjukkan KTP. SA ini mengaku sebagai Intel dari Polda Sulawesi Tenggara. Otomatis pengendara takut. Saat itulah terjadi aksi perampasan dompet korban. Kalau barang bukti masih kita amankan di Polres, kalau pelaku kita serahkan ke Polisi Militer,” tegasnya.

Ahmad, warga Kelurahan Tahoa, yang telah menjadi korban perampasan menjelaskan, sebelum dompet yang berisi uang tunai itu dirampas, pelaku terlebih dahulu menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraannya.

“Dia tahan saya lalu mengaku intel Polda dan meminta KTP beserta surat-surat kendaraan. Kalau tidak saya berikan, dia mau tangkap saya. Saya lalu keluarkan dompet dan ambil KTP tiba-tiba dompet saya dirampas dan dibawa lari. Di dompet itu ada uang tunai Rp 5 juta," katanya.

Saat tertangkap, uang tunai korban sejumlah Rp 5 juta itu tidak utuh lagi. Polisi hanya berhasil mengamankan sekitar Rp 4 juta.

“Kata pak polisi uang saya tinggal Rp 4 juta, yang Rp 1 jutanya sudah dipakai sama pelaku,” tambahnya.

Di tempat terpisah, salah satu perwira di Kodam VII Wirabuana Makassar yang namanya enggan disebutkan mengaku mengetahui informasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa SA itu dulunya memang tercatat sebagai anggota Intelijen di Kodam VII Wirabuana.

“Kabarnya sudah dipecat dari kesatuan. Itu saja yang saya ketahui informasinya,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com