Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Istri Jadi TKW, Pria Ini Cabuli Anaknya Sendiri

Kompas.com - 31/05/2016, 18:10 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Rohmad (46), warga Desa Karangsono, Kecamatan Mranggen, Demak, harus berurusan dengan pihak berwajib. Buruh serabutan yang akrab dipanggil "Wedus" itu digelandang ke Mapolres Demak lantaran tega mencabuli CM (12), putri kandungnya sendiri.

Pria yang memiliki tato bertuliskan "senjaku merana sendiri" di tangan kirinya itu mencabuli korban dari usia tujuh tahun hingga kelas 5 SD.

"Dari hasil penyidikan, tersangka 'Wedus' ini dua kali menyetubuhi anaknya sendiri," ungkap Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo dalam gelar perkara, Selasa (31/5/2016).

Selama kurun waktu enam tahun, selain melakukan dua kali hubungan suami istri, tersangka Wedus juga hampir setiap hari melakukan pelecehan seksual terhadap korban.

"Tersangka leluasa melakukan persetubuhan dan pencabulan karena ditinggal istrinya bekerja menjadi TKW," kata Heru.

"Tersangka kita jerat pasal 76 D junto Pasal 81 ayat 2 dan 3 sub pasal 76 E junto pasal 82 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," tegasnya.

Polres bekerjasama dengan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP2PA) Kabupaten Demak melakukan pendampingan dan konseling terhadap korban CM guna mengatasi trauma psikis.

"Sekarang ini lagi marak-maraknya kasus pencabulan anak, karena itu para orangtua harus meningkatkan pengawasan kepada anaknya," imbaunya.

Di hadapan petugas, tersangka Wedus mengakui semua perbuatannya itu. Ia menyesal telah berbuat asusila terhadap anak kandungnya sendiri. Ia mengaku tidak kuasa menahan hawa nafsu karena ditinggal istrinya ke luar negeri.

"Kejadiannya ketika anak saya berumur 7 tahun. Sewaktu memandikan, saya gak tahan terus digitukan," kata Rohmad sembari menunduk malu.

"Sebenarnya juga kasihan, anak saya nangis terus setelah saya setubuhi. Saya sungguh menyesal pak, kepala saya langsung ta benturkan tembok," sesalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com