Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balong Serang 5 Kerabatnya dengan Golok Diduga Karena Depresi

Kompas.com - 20/05/2016, 05:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Aksi brutal Wahyu Setyo Budi (31) alias Balong, warga Kalitaman, Salatiga, yang melukai kedua orangtua, nenek, adik dan keponakannya dengan mengunakan kapak mengejutkan para tetangga dan teman-teman Balong.

Salah seorang teman pelaku, Fauzi (25), mengenal sosok Balong sebagai pribadi yang baik, rajin dan suka menolong. Balong selama ini sering merantau ke berbagai kota, baik di Jawa maupun luar Jawa.

Namun semenjak Balong pulang merantau dari Lampung, dia mulai menunjukkan perilaku yang ganjil.

"Dia jadi serius mengamati berita televisi. Misalnya saat lagi ramai tentang eks Gafatar yang dipulangkan ke Jawa, dia takut itu jadi terorisme. Lama kelamaan menjauhi anak-anak, sering sendiri dan tahu-tahu begini," kata Fauzi.

Fauzi menduga, perubahan perilaku Balong karena dia depresi menghadapi reaksi keluarganya karena tidak segera memperoleh pekerjaan.

Dari informasi yang ia dengar, kepulangan pelaku yang terakhir dari Lampung dua bulan yang lalu tidak membuahkan hasil.

"Terakhir dari Lampung dia enggak bawa uang, di rumah malu sama orangtua. Kemungkinan agak depresi," lanjutnya.

Perilaku ganjil Balong bahkan semakin hari semakin menjadi-jadi. Tiga pekan yang lalu, saat Balong berada di tempat penampungan barang bekas yang tak jauh dari rumahnya, dia sempat memegang pisau dan membayangkan kalau pisau tersebut dipakai untuk membunuh orang.

"Yang cerita teman saya yang kebetulan punya usaha rongsok. Waktu pelaku di sana, sempat pegang pisau dan ngomong 'pisau ini kalau buat bunuh orang gimana ya?," ujar Fauzi menirukan ucapan temannya.

Tumini (43), warga Rt 03 Rw 04, Kampung Kalitaman, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, kaget begitu mendengar dan melihat aksi sadis yang dilakukan Wahyu Setyo Budi (31) terhadap kelima anggota keluarganya, Kamis (19/5/2016).

Tumini mengatakan, pelaku yang biasanya ceria, sopan, dan aktif bertegur sapa dengan para tetangga ini menunjukkan perangai aneh sekitar satu bulan terakhir. Balong menjadi pendiam dan suka tidak nyambung saat diajak bicara.

"Sejak pulang dari Lampung dia jadi orang pendiam, pandangannya kosong dan terkadang tidak konek ketika disapa tetangga. Dia sebelumnya suka merantau ke Sumatera dan Jakarta," kata Tumini.

Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Mochamad Zazid mengatakan, dari keterangan saksi diketahui bahwa tersangka sudah 2 tahun merantau di Lampung sebagai buruh bangunan dan baru kembali ke Salatiga sekitar 2 bulan yang lalu.

Ihwal bahwa tersangka mengalami depresi, pihaknya akan memeriksa kejiwaanya.

"Karena semua korban masih ada hubungan keluarga, hal ini tidak lumrah terjadi. Makanya tindak lanjutnya akan kita lengkapi dengan pemeriksaan secara psikologis. Korban semuanya selamat dan akan kita pantau terus kondisinya," ungkap Zazid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com