Kekerasan Seksual Meningkat, Bupati Lamongan Imbau Warnet Pasang CCTV

LAMONGAN, KOMPAS.com – Meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan wanita akhir-akhir ini Bupati Lamongan Fadeli merasa prihatin.

Ia pun menginstruksikan kepada jajarannya serta dinas dan instansi terkait untuk gencar melakukan razia di warung-warung internet (warnet) yang ada di Lamongan.

Sebab Fadeli berpendapat, kekerasan seksual itu muncul lantaran si pelaku pernah melihat dan menyaksikan tayangan pornografi.

“Sebab tidak menutup kemungkinan, tayangan pornografi itu dilihat calon pelaku dari warnet, selain dari handphone pribadi. Untuk itu, kami akan gencar memantau aktivitas warnet yang banyak tersebar di Lamongan,” ungkap Fadeli, Kamis (19/5/2016).

Selain bakal lebih mengencarkan razia, Fadeli juga mengimbau kepada pemilik warnet yang ada di Lamongan agar memasang closed circuit television (CCTV), sehingga dengan demikian, aktivitas para pengunjung di warnet akan dapat terpantau. Terutama, para pengunjung yang masih di bawah umur.

“Warnet menjadi sangat rawan, bila sudah disalahgunakan dan saya ingin meminimalisir itu. Saya minta ada razia bersama instansi terkait. Orangtua dan guru juga harus melek teknologi, sehingga bisa mengawasi aktivitas yang dilakukan anak-anaknya. Terlebih, saat menggunakan telepon genggam dan internet,” sambungnya.

Fadeli juga menyadari, bermanfaat atau tidaknya teknologi itu tergantung pada sang pengguna. Karena bila digunakan secara tepat, perkembangan teknologi yang ada saat ini juga sangat membantu.

“IT (informasi teknologi) dan berbagai perangkatnya memang telah memberikan kemudahan dan kecepatan bagi setiap aspek kegiatan manusia. Di Pemkab misalnya, perkembangan IT sangat membantu dalam aktivitas surat-menyurat tanpa penggunaan kertas, sehingga mempercepat pelayanan administrasi. Inilah salah satu contoh positif dari adanya perkembangan teknologi,” kata Fadeli.

Namun, lanjut Fadeli, IT juga membawa dampak negatif. Semua orang, termasuk anak-anak, menjadi mudah mengakses berbagai informasi, termasuk konten pornografi. Terlebih saat ini, hampir setiap orang sudah memiliki telepon genggam dengan akses internet, dan anak-anak sudah terbiasa bermain di warnet.