AMBON, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di wilayah hukum Polres Pulau Ambon terbilang sungguh memprihatinkan. Tercatat, dari sekian kasus yang ditangani polisi, umumnya para pelaku adalah orang-orang dekat korban.
Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak juga terus meningkat. Tercatat, sejak Januari hingga April 2016 saja, sudah 28 kasus yang ditangani pihak kepolisian.
“Saya baru empat hari menjabat sebagai kasat tapi sudah terima laporan dari empat korban terkait kasus pelecehan seksual,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Baiquni Wibowo kepada waratwan, Jumat (29/4/2016).
Dari data yang dihimpun dari Polres Pulau Ambon, kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak terus mengalami peningkatan.
"Setiap bulan itu, ada empat sampai delapan kasus pelecehan seksual yang dilaporkan. Para pelaku rata-rata adalah orang terdekat seperti tetangga, paman, kakek, pacar, bahkan ayah kandung sendiri,” ujar KBO Satreskrim Polres Pulau Ambon, Iptu Isak Salamor.
Menurut Isak, dari banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi itu, penyebab utama adalah para pelaku tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya.
"Memang pada umumnya jawaban korban katanya hilaf,” jelasnya.
Dia merinci, pada tahun 2015, jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak baik perkosaan, pencabulan maupun persetubuhan, yang ditangani Polres Pulau Ambon berjumlah 64 kasus.
Sementara pada periode Januari-April, sudah 28 kasus yang dilaporkan ke polisi.
“Itu berarti bahwa kasusnya terus mengalami peningkatan. Karena itu, orangtua juga harus memperhatikan anak-anaknya,” sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.