Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Dolfina, Bupati Bentuk Tim

Kompas.com - 20/04/2016, 07:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandes berencana membentuk tim, menyusul tewasnya Dolfina Abuk (30), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia dengan kondisi jasad yan penuh dengan jahitan.

Raymundus Sau Fernandes mengatakan, tujuan dibentuk tim tersebut yakni untuk mengusut tuntas kasus perdagangan manusia (human trafficking).

“Kita akan membentuk tim dan saya akan keluarkan surat keputusan bupati dan tim ini tidak hanya tertutup di dalam lingkungan internal pemerintah daerah, karena kita akan melibatkan berbagai pihak yang masuk dalam tim ini,” ujarnya.

Menurut Fernandes, pihaknya tidak boleh berjalan sendiri-sendiri karena semua pihak mempunyai tujuan yang sama yakni untuk membongkar mafia perdagangan manusia.

“Tim ini dibentuk sehingga kerja terorganisir dengan baik dana Kita akan libatkan dari LSM, kepolisian dan juga dari pers,” kata dia.

Setelah semuanya sepakat, lanjut Fernandes, maka ia akan bertemu dengan Kapolda, Gubernur bahkan hingga pemerintah pusat yang intinya kasus ini harus segera dibongkar.

”Saya tidak mau banyak warga TTU yang mati dengan cara seperti ini. Saya sendiri akan turun langsung ke desa-desa untuk mengecek dan memantau, bilamana ada orang tua yang melepas anaknya ke luar negeri maka akan saya tampar dan itu tidak boleh. Marah saya,” ucapnya.

Ia juga mengimbau kepada aparat desa maupun kecamatan, agar tidak begitu saja memberikan izin bagi warga yang mau keluar bila tanpa tujuan yang jelas dan dokumen kependudukan tidak lengkap.

“Kalau dokumen tak lengkap, Jangan diizinkan untuk keluar dan ini adalah perintah saya. Kita harus belajar dari pengalaman karena setelah pergi merantau, pulang jadi mayat begini yang tentu menjadi persoalan kita bersama dan tidak mau ada lagi kasus yang seperti ini,” katanya.

Dalam berita sebelumnya, keluarga Dolfina tidak terima karena kondisi jenazah korban tidak wajar. Keluarga besar Dolfina ingin mengusut tuntas kasusnya itu. Setelah jenazah tiba di rumah duka, keluarga sepakat untuk membuka peti jenazah dan memeriksa jasad Dolfina yang saat itu memakai baju kaos putih dan mengenakan kemeja warna merah muda. Ketika jasadnya diperiksa, keluarganya kaget karena sekujur tubuh penuh jahitan. (baca: Kondisi Jenazah Dolfina Penuh Jahitan, Keluarga Tidak Terima )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com