Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak Buah Santoso yang Ditangkap Bertugas sebagai Kurir Logistik

Kompas.com - 19/04/2016, 15:44 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya berhasil mengungkap keterlibatan dua anggota jaringan Santoso, masing-masing Ibadu Rohman alias Ibad (21) dan Muchamad Sonhaji alias Fakih (19) yang tertangkap oleh Satgas Tinombala 2016, Jumat (15/4/2016).

Dari hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian setempat secara maraton hingga Selasa (19/42016), kedua DPO yang masih diamankan di Mako Brimob Poso tersebut memiliki peran serta tugas yang berbeda saat bergabung dengan kelompok teroris pimpinan Santoso sejak tahun 2013 silam.

Kabag Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto dalam keterangan pers di Mapolres Poso, Selasa (19/4/2016), menjelaskan meskipun kedua DPO masih menjalani perawatan untuk pemulihan kesehatan setelah mengalami despresi berat akibat kelaparan, mereka sudah bisa dimintai keterangan.

Dari pengakuan sementara yang bisa digali, keduanya mengaku sebagai kurir logistik makanan untuk kebutuhan kelompok Santoso yang selama dalam pelarian menjadi DPO polisi.

"Dari hasil pengakuan sementara, mereka berdua bertindak sebagai kurir logistik makanan untuk kebutuhan Santoso, dan kelompoknya selama dalam pelarian di hutan," ungkap Hari Suprapto sambil memperlihatkan foto dua orang DPO tersebut.

Kini, kedua kondisi kesehatan keduanya mulai membaik meskipun sepenuhnya belum bisa melayani sejumlah pertanyaan yang diajukan penyidik.

Ibadu Rohman alias Ibad mengaku bergabung dengan kelompok Santoso sejak tahun 2013. Dia berperan sebagai kurir. Sementara Muchamad Sonhaji alias Fakih mengakui baru bergabung sekitar 7 bulan. Selain sebagai kurir, Fakih juga secara aktif mengikuti beberapa latihan dan tadrib pengajian.

"Secara umum keduanya merupakan kurir logistik, khusus untuk Fakih dalam pengakuannya, selain menjadi kurir, ia juga sering ikut latihan bersama kelompok Santoso dan tadrid bersama di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara," jelasnya.

Berdasarkan data dari Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, kedua pelaku ditangkap saat keluar dari persembunyian dan masuk ke perkampungan warga. Mereka keluar karena perpecahan di internal kelompok Santoso.

Ibad dan Fakih mengakui, selama ini jaringan Santoso yang ada di gunung telah terpecah menjadi tiga, masing-masing kelompok Santoso, Basri alias Bagong dan Ali Kalora. Ketiganya sudah berpencar bersama pengikut mereka masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com