Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemolekan Pulau Enggano Belum Dioptimalkan

Kompas.com - 12/04/2016, 18:11 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Pulau Enggano di bagian timur perairan Provinsi Bengkulu menyimpan sejuta potensi menarik. Itu sebabnya Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti ingin mengajukan Pulau Enggano sebagai prioritas pembangunan nasional.

Dalam seminar kemaritiman di Bengkulu, Selasa (12/4/2016), Ridwan menawarkan agar Kementerian Pertahanan mau membangun pangkalan laut dan udara di pulau dengan luas sekitar 400 kilo meter persegi itu.

Pada acara yang sama, Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Safri Burhanudin, mengatakan bahwa Pulau enggano memiliki keunikan. Karakter pulau ini mirip dengan Kume Island di Jepang, yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter.

Jepang dengan Kume Island, kata Safri, memanfaatkan air di kedalaman 200 meter sebagai obat antitoksin, kecantikan, dan kekayaan mineral lainnya. Hal yang sama dapat dilakukan di Enggano.

"Air di kedalaman 200 meter lebih itu kaya akan mineral dan dapat dijadikan kosmetik, begitu juga hasil lautnya jauh lebih segar, Enggano memiliki itu dan harus digarap," katanya.

Lebih jauh ditegaskan dia, pihaknya akan menggelar acara khusus terkait pengelolaan potensi laut enggano di daerah itu dalam waktu dekat.

"Dari sisi wisata Pulau Enggano sudah masuk dalam peta kapal pesiar, dan ekspedisi Nusantara Jaya, dengan peserta dari siswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia," tambah dia.

Senada dengan Safri, pakar kelautan dan maritim Universitas Bengkulu, Zamdial Taaludin, lebih spesifik membeberkan kekayaan yang belum tergarap di pulau terluar Bengkulu itu.

"Pulau Enggano memiliki 1.400 hektar lebih kawasan mangrove yang masih virgin, terumbu karang, air laut yang potensial dikelola sebagai pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Pulau tersebut berpotensi menghasilkan energi listrik tenaga gelombang, sumber daya mineral, pengelolaan air bersih.

Dari penelitiannya, Zamdial mengatakan bahwa kawasan Enggano merupakan lintasan tuna sirip biru, dan lintasan lumba-lumba serta paus.

"Mengapa bisa begitu, karena air bawah laut Enggano subur akan makanan ikan tuna, dan paus, ini juga merupakan potensi lain. Ada banyak yang bisa dikelola, termasuk budidaya teripang di luasan 200 hektar," ujar Zamdial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com