Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Sulteng Dalami Video Kelompok Santoso Sedang Eksekusi Seorang Pria

Kompas.com - 07/04/2016, 15:14 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah tengah mendalami video pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Santoso terhadap seorang warga. Dalam video berdurasi satu menit itu, tampak seorang anggota kelompok Santoso mengeksekusi seorang pria di bagian lehernya menggunakan golok.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Rudi Sufahriadi yang ditemui di mapolres pada Kamis (7/4/2016) mengakui, video tersebut diduga dilakukan oleh kelompok Santoso. Menurut dia, pihaknya masih menyelidiki video tersebut untuk menentukan lokasi dan waktu kejadian tersebut.

"Videonya saya harus dalami lagi. Namun, kalau tidak salah, itu kan sudah lama kejadiannya. Jenazah korban pembunuhan sudah diambil dan dimakamkan oleh pihak keluarga," kata Rudi.

Rudi yang juga merupakan penanggung jawab operasi Tinombala 2016 ini tidak menjelaskan identitas korban ataupun asal tempat tinggal korban. Namun, menurut dia, Polda Sulteng sudah memiliki video tersebut sebagai barang bukti.

Pihaknya meminta agar video tersebut tidak disebarluaskan demi menjaga perasaan pihak keluarga korban.

"Polisi masih terus melakukan penyelidikan. Untuk hasilnya, nanti saja. Kami tidak ingin membuat resah. Video itu beredar kan ada sama kita," ujarnya.

Pihak aparat keamanan hingga kini masih berupaya menangkap kelompok Santoso di wilayah hutan pegunungan di Poso, Sulawesi Tengah.

Perburuan terhadap kelompok itu kini melibatkan satuan elite dari TNI-Polri, antara lain Kopassus, Raider, Marinir, Taipur, Denjaka, dan Brimob. Setidaknya sudah ada sekitar 3.000 personel TNI-Polri telah diterjunkan untuk perburuan kelompok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com