WAJO, KOMPAS.com - Selain menjadi tulang punggu keluarga, Surianto (31), anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina dikenal sebagai sosok yang menjadi inspirasi bagi warga setempat.
Masyarakat mengenal anak pasangan Mantong (65) dan Aisya (65) ini sebagai sosok dermawan yang kerap membantu warga yang membutuhkan dalam hal ekonomi.
"Kami hanya bisa berdoa setelah mendengar penyampaian dari pak Camat bahwa anakku disandera sama teroris di Filipina dan mudah-mudahan kembali dengan selamat," kata Mantong, Rabu (30/03/2016).
Sementara di mata warga setempat, Surianto dikenal dermawan dan kerap membantu warga miskin.
"Selain tidak sombong dia juga suka membantu masyarakat yang kekurangan dan kami berharap agar dia bisa selamat," ucap Makka, Lurah setempat yang juga bertetangga dengan korban.
Surianto, warga Kelurahan Gilireng, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini merupakan wisudawan Perwira Siswa Kelautan Politeknik Pelayaran, Surabaya 2015 lalu. Ia juga merupakan alumni jurusan Kelautan Teknisi ABK Kapal, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (PPIP) Barombong, Makassar, Sulawesi Selatan.
Surianto dikaruniai seorang putri, Andi Nadia (2) dari hasil pernikahannya dengan Andi Tahira. Ia meninggalkan kampung halamannya dua pekan lalu. Isteri korban sendiri hingga saat ini masih dalam keadaan shock.
Sementara kedua orangtua korban hanya mampu berdoa agar putra keduanya dari empat bersaudara agar selamat dari penyanderaan dan kembali berkumpul dengan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.