“Foto syur itu belum tentu asli. Bisa saja itu hasil editing atau direkayasa,” ujar Taufikurrahman, Kamis (17/3/2016).
Selain itu, sebut politisi Partai Gerindra ini, foto perempuan bersama IS bisa saja adalah istrinya, adiknya, atau keponakannya sendiri. Hal itu yang membuat BK DPRD Pamekasan masih meragukan keaslian foto syur tersebut.
Oleh karena itu, sebut dia, BK DPRD Pamekasan masih belum bisa menentukan sikap apa pun yang mengarah pada adanya pelanggaran kode etik anggota DPRD Pamekasan.
BK DPRD Pamekasan sampai saat ini masih belum bertemu dengan IS sejak kasus foto syur merebak ke publik.
“BK juga tidak bisa memberikan sanksi tanpa ada dasar atas pelanggaran kode etik anggota DPRD Pamekasan. Pemberian sanksi harus berdasarkan aturan yang sudah dibuat di DPRD Pamekasan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, foto syur diduga anggota DPRD Pamekasan beredar di media sosial Facebook. Foto yang tersebar memiliki banyak versi, mulai dari aksi cumbu di dalam mobil, di dalam hotel, serta di atas ranjang kamar hotel. (Baca: Foto Syur Diduga Milik Anggota DPRD Pamekasan Beredar di Medsos)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.