Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Bantu Teknologi Pembuatan Bahan Baku Energi Terbarukan di Indonesia

Kompas.com - 17/03/2016, 10:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Pemerintah Korea siap menyediakan teknologi untuk pembuatan bahan baku energi terbarukan (renewable energy) di Indonesia.

Kesediaan tersebut sebagai bentuk keseriuasan Korea dalam mengupayakan terjalinnya "Green Partnership" (kemitraan hijau) dalam rangka penyediaan energi biomassa.

Ho Sang Kang, tenaga ahli dari Kementerian Kehutanan Korea, menyatakan, Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan dapat dikelola menjadi bahan baku energi terbarukan. Sumber daya alam perlu didukung dengan teknologi sehingga dapat berdayaguna optimal.

"Kami (Korea) menyediakan teknologi untuk pembuatan energi terbarukan, seperti Wood Chip maupun Wood Pallet sehingga kelak kedua negara akan lebih siap dalam menghadapi tuntutan dunia untuk mengurangi emisi karbon," kata Ho, dalam keterangan tertulis seusai mengadakan pertemuan dengan Pemeintah Kabupaten Wonosobo, Kamis (17/3/2016).

Ho menjelaskan, maksud kedatangannya ke Wonosobo untuk menindaklanjuti kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Korea terkait proyek penyediaan bahan baku energi terbarukan yang sudah ditandatangai pada 2007 silam.

"Ini sebagai bagian dari upaya menjalin kerjasama kemitraan bisnis di sektor yang sama," ujar peneliti senior dari Seoul University itu melalui penerjemahnya.

Selain di Wonosobo, Ho juga berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Bogor, Jakarta dan Surabaya untuk menyukseskan kemitraan antara dua negara.

"Ke depan kami lebih optimis program ini bakal menuai hasil yang diinginkan bersama," kata Ho.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkab Wonosobo, Eko Sutrisno, menjelaskan, kesepakatan antara Indonesia dan Korea sudah dibuat secara Government to Government (G-G) pada tahun 2007 lalu.

Dalam kesepakatan itu, Indonesia menyatakan kesanggupan untuk menyediakan 500.000 hektar lahan hutan untuk sumber daya bahan baku terbarukan. Pada tahun 2009, kesepakatan tersebut diperbaharui dan Indonesia bersedia menyediakan lahan tambahan seluas 200.000 hektar untuk tujuan yang sama.

"Kami siap menyediakan 41.000 hektar lahan hutan untuk mendukung kesepakatan tersebut. Terdiri dari 23.000 hektar lahan berstatus hutan rakyat dan seluas 18.000 hektar hutan Negara," papar Eko.

Dalam waktu dekat, kata Eko, perwakilan Korea akan kembali berkunjung ke Wonosobo untuk studi kelayakan terhadap lahan hutan yang telah disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com