Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Marinir: Polisi Salah Tangkap Anak Buah Saya

Kompas.com - 02/03/2016, 15:50 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Komandan Batalyon Marinir Lantamal X Jayapura Letnan Kolonel (Mar) Marthin Luther Ginting menilai bahwa penangkapan anak buahnya oleh aparat kepolisian salah sasaran.

Sebelumnya diberitakan, Pratu Marselinus Hasan diamankan Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVII/Cenderawasih di Pasar Mama-Mama Papua di Jalan Percetakan berdasarkan laporan Polres Kota Jayapura, Selasa (1/3/2016).

Polres juga mengamankan empat pedagang yang terlibat kasus judi togel. Tak terima dengan penangkapan keempat orang itu, sekitar 50 pedagang di pasar itu pun menggelar aksi demonstrasi dengan memalang pasar sekitar pukul 16.40 WIT.

Saat ditemui di Markas Batalyon Marinir di Kota Jayapura, Rabu (2/3/2016), Ginting mengatakan, Marselinus sama sekali tak terlibat kasus penjualan togel di Pasar Mama-Mama Papua.

Marselinus kebetulan berada di pasar pada saat aparat menangkap sejumlah pedagang yang terlibat kasus penjualan togel.

"Pada saat itu, Marselinus sedang menyaksikan penggerebekan di pasar dari sebuah tempat yang jaraknya cukup jauh. Tiba-tiba, dia didekati tiga anggota polisi dan hendak menangkapnya. Marselinus pun tidak terima. Akhirnya, aparat pun menghubungi Polisi Militer Kodam untuk mengamankannya," kata Ginting.

(Baca juga: Jual Togel, Oknum TNI Angkatan Laut Diamankan)

Dia pun menyesalkan aksi salah tangkap yang dilakukan pihak kepolisian. Sebab, penangkapan itu tanpa dilengkapi barang bukti.

"Kami akan mengklarifikasi masalah dengan ini Polres. Intinya, saya akan menindak tegas Marselinus apabila ia benar-benar terlibat dalam kasus penjualan togel di pasar," ujar Ginting.

Dia pun menambahkan, anggotanya juga tak memprovokasi para pedagang untuk memalang akses pasar karena memprotes aksi penangkapan empat pedagang yang terlibat judi togel.

"Sepanjang penggerebekan, ia hanya berada di luar lokasi pasar. Marselinus pun mengaku dijemput Pomdam karena dinilai telah memukul aparat kepolisian," tambah Ginting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com