Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda NTB: Fajar Berperan Rekrut Anggota Teror

Kompas.com - 16/02/2016, 05:36 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Umar Septono mengatakan, terduga teroris Fajar yang tewas dalam baku tembak di Bima memiliki peran penting dalam jaringan teroris Santoso.

"(Fajar) cukup berpartisipasi untuk rekruitmen di daerah situ, menjembatani dari sini (NTB) ke Poso. Terbukti dengan adanya pegang senjata api dia, jadi secara logistik persenjataan dia berperan," kata Umar, Senin (15/2/2016).

Ia mengatakan, terduga teroris Fajar merupakan target operasi yang telah lama diincar pihak kepolisian. Fajar masuk dalam jaringan Santoso dan memiliki peran cukup penting.

Sebelumnya, satu orang terduga teroris atas nama Fajar tewas dan satu orang anggota Brimob terkena luka tembak dalam aksi baku tembak di Kelurahan Pena To'i, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, NTB. Penggerebekan terjadi Senin, sekitar pukul 08.00 Wita.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan senjata api jenis revolver yang biasa digunakan oleh Polri. Diduga, senjata api ini merupakan senjata yang diambil dari Kapolsek Ambalawi, Iptu Abdul Salam, yang tewas ditembak orang tak dikenal tahun 2014.

Umar menambahkan, Pena To'i di Bima merupakan daerah pergerakan garis keras yang mengarah pada kekerasan dan radikal. Hal ini terbukti dari beberapa aksi teror yang pernah terjadi di wilayah itu.

Beberapa aksi teror tersebut diantaranya, kasus penembakan Ipda Hanafi, kasus penembakan yang menewaskan Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salam dan kasus penembakan yang menewaskan Bripda Yamani.

"Bukti sudah ada. Dulu sudah ada anggota kita Kapolsek Ambalawi tertembak meninggal, Ipda Hanafi tertembak tapi masih hidup sekarang, kemudian Bripda Yamani itu meninggal. Dua korban meninggal satu luka," kata Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com