Kepala pemantau gunung api Dukono Iwan Amat menjelaskan, aktifitas gunung Dukono sebenarnya tidak mengalami peningkatan signifikan, karena masih berada di level waspada. Gempa tremor disertai gemuruh juga sering terdengar selama sepekan ini.
“Semalam ada letusan asap disertai abu vulkanik dengan ketinggian 500-600 meter dari permukaan kawah. Angin yang bertiup ke arah timur laut, sehingga dampaknya diperkirakan sebagian wilayah Tobelo (Halmahera Utara),” kata Iwan.
Dia belum mengetahui pasti penyebab semburan abu vulkanik itu. Namun diperkirakan hal itu karena aktifitas kegempaan berupa gempa tremor sepekan terakhir dengan amplitude 0,5-24 milimeter.
Meski tidak ada peningkatan aktifitas yang signifikan, masyarakat di sekitar kawah diminta tetap waspada, dan tidak mendekati kawah gunung pada radius 2 kilometer.
Sementara itu, aktifitas masyarakat di Tobelo, Halmahera Utara, berlangsung normal. Masyarakat beraktivitas seperti biasa kendati diguyur abu tipis.
Para pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki juga hampir tidak ada yang menggunakan masker.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Utara Device Bitjoli menjelaskan, pihaknya sejauh ini belum menerima permintaan masker dari Badan Peannggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Meski demikian, Dinkes tetap menyiapkan masker sebanyak 10.000 lembar.
“Belum ada pembagian masker karena memang aktifitas gunung Dukono tidak ada yang signifikan. Sejauh ini juga kami belum menerima keluhan dari masyarakat soal penyakit yang disebabkan karena abu vulkanis,” ujar Device.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.