Ratusan Pengungsi Dukono Dipulangkan

TOBELO, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara yang mengungsi karena bencana gunung api Dukono, Selasa lalu,  kembali ke rumahnya masing-masing. Pemulangan pengungsi yang menempati posko tanggap darurat di Tobelo itu, difasilitasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, sore kemarin.

"Mereka (pengungsi) sudah kita pulangkan ke rumahnya masing-masing sore kemarin. Soalnya mereka yang meminta sendiri untuk pulang dengan pertimbangan sudah aman," kata Kepala BPBD Halmahera Utara, Nani Judihart Noya, Rabu (30/5/2012).

Warga yang mengungsi menganggap kondisi di Desa Mamuya yang paling dekat dengan kegiatan vulkanik gunung Dukono sudah aman. "Meski masih sering terdengar gemuruh letupan tapi mereka merasa sudah aman karena sudah tidak separah beberapa hari kemarin," tambah Judihart.

Dia menambahkan, informasi terakhir dari PVMBG Pos Pemantau Gunung Dukono menyebutkan status gunung Dukono hingga saat ini fluktuatif. Menyusul sering terjadi letupan yang membawa material vulkanik berupa debu. Gemuruh letupan juga masih sering terdengar hingga radius 20 kilometer. Namun warga malah merasa aman sehingga memilih kembali ke rumah masing-masing.

Sebelumnya, warga sempat mengungsi karena terjadi letupan hebat pada Selasa dini hari. "Sampai sekarang kita masih tetap siaga. Karena status gunung tidak bisa diprediksi, masih fluktuatif. Jadi kita tetap siaga dan saat ini kita sudah mendapat bantuan dari BPBD Provinsi membangun tenda dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Judihart.