Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD Melonjak Dua Kali Lipat, RSUD Ungaran Kewalahan

Kompas.com - 04/02/2016, 15:58 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang dalam sepekan terakhir melonjak hingga dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

Sebagian besar pasien DBD yang dirawat di rumah sakit pemerintah tersebut adalah anak-anak dan balita.

Namun meski jumlah pasien DBD menunjukkan peningkatan yang signifikan, dinas kesehatan setempat belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD di Kabupaten Semarang.

"Untuk bulan ini terjadi peningkatan hampir dua kali lipat. Desember lalu ada 45 kasus, Januari (hingga awal Februari) ini ada 89 kasus (DBD) yang dirawat di sini. Tapi sejauh ini belum ada pengumuman KLB," kata Direktur RSUD Ungaran, dr Pinardi, Kamis (4/2/2016).

Akibat membludaknya pasien DBD, lanjut Pinardi, pihaknya terpaksa merujuk pasien ke sejumlah rumah sakit di Semarang.

Ia menjelaskan, kapasitas tempat tidur pasien di RSUD Ungaran saat ini hanya 187 tempat tidur.

"Karena kapasitas kami hanya 187 tempat tidur, kalau penuh ya kebijakannya harus dirujuk ke rumah sakit yang masih ada tempat tidur kosong," tambah dia.

Pinardi menambahkan, meski dengan keterbatasan kamar serta tempat tidur pasien, namun RSUD Ungaran siap mengantisipasi jika pada akhirnya pemerintah menetapkan KLB untuk DBD.

"Kami tetap siap merawat pasien DB kalau terjadi KLB, kita akan manfaatkan tempat-tempat yang mungkin masih bisa diberikan tempat tidur, masih bisa untuk dimanfaatkan merawat pasien DB," imbuhnya.

Salah seorang pasien DBD yang dirawat di RSUD Ungaran adalah Diki Dwi Pristian (3). Balita ini dirawat sejak lima hari lalu, setelah mengalami gejala demam tinggi.

Menurut orang tua Diki, Septi Eni (29) warga Kalongan, Ungaran Timur, saat ini kondisi anaknya berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan termasuk transfusi darah.

"Hari Sabtu kemarin anak saya panas dan agak mengigil. Hari Minggunya saya bawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa dan di laboratorium ternyata benar anak saya kena DB," kata Septi.

Pasien lainnya, Maria Anastasia (10), anak kedua Suratmi warga Perum Selamarta, Babadan, Ungaran ini baru sehari berada di bangsal RSUD Ungaran.

Siswa kelas empat SDN Beji Ungaran Timur ini dipulangkan awal dari sekolah lantaran mengalami demam tinggi.

Suratmi belum tahu apakah siswa lainnya juga terjangkit DBD seperti yang dialami anaknya.

"Setahu saya di kampung Beji sudah banyak yang kena (DBD), tapi kalau di perumahan saya sih belum. Belum tahu juga di sekolah ya?" kata Suratmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com