Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kesehatan Kendal Waspadai Demam Berdarah dan Virus Zika

Kompas.com - 01/02/2016, 21:48 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Jumlah penderita demam berdarah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, tiga tahun terakhir ini terus meningkat.

Berdasar data Dinas Kesenatan, pada 2013 terdapat 559 penderita, sembilan orang di antaranya meninggal dunia.

Setahun kemudian jumlah penderita meningkat menjadi 568 penderita dan 6 orang meninggal dunia.

Dan pada tahun lalu,  jumlah pasien meningkat menjadi 656 penderita dan sembilan di antaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kendal, Casaeri mengatakan, meningkatnya jumlah penderita DB ini karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah.

Alhasil, nyamuk aedes aegepty bebas bersarang dan berkembang biak. Demi memberantas sarang nyamuk, jelas Saeri, masyarakat dianjurkan mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat genangan air.

Langkah lainnya adalah menguras tempat penampungan air dan menutup tempat penampungan air.

“Untuk pencegahan bisa juga dengan mengenakan pakaian serba panjang. Dengan demikian akan mengurangi kemungkinan nyamuk untuk menggigit,” kata Saeri, Senin (1/2/2016).

Terus meningkatnya penderita demam berdarah, lanjut Saeri, membuat Dinas Kesehatan juga mewaspadai penyebaran virus Zika, yang hangat menjadi perbincangan.

Pasalnya, penyebaran virus itu, juga melalui nyamuk aedes aegepty. Apalagi infeksi virus ini, dikaitkan dengan mikrosefali bayi baru lahir.

Pengidap virus Zika, jelas Saeri, umumnya memperlihatkan gejala ringan, antara lain demam, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, lemas dan mata merah.

Gejala muncul dalam waktu tiga sampai 12 hari setelah seseorang digigit nyamuk penular. Gejala tersebut umumnya berlangsung antara dua hari hingga satu pekan.

“Umumnya Zika tidak menyebabkan komplikasi fatal pada orang dewasa dan anak-anak,” ujarnya.

Menurut Saeri, belum ditemukan vaksin untuk virus ini. Apalagi mendiagnosa zika sering terasa sulit lantaran gejalanya mirip dengan dengan demam berdarah dengue.

Oleh sebab itu, pasien disarankan istirahat dan minum yang cukup, serta makan makanan bergizi.

“Dokter hanya memberikan obat untuk mengatasi gejala yang timbul. Misalnya jika demam sangat mengganggu, maka pasien bisa minum obat penurun demam. Lalu jika merasa gatal, akan diberikan obat untuk mengatasi gatal-gatalnya,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com