Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 14 Tahun Dilaporkan Hilang, Keluarga Khawatir Jadi Korban Gafatar

Kompas.com - 20/01/2016, 01:55 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Anak kedua Afnil Tahar (51), warga Jalan Gedung Arca, Gang Jawa Nomor 23, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, hilang sejak Minggu, 10 Januari 2016 lalu.

Ervina Febriana (14), siswi kelas II SMP Negeri 8 Medan, itu dijemput seorang perempuan yang mengaku teman sekolahnya.

Dia lalu meminta izin kepada ibunya untuk datang ke acara kekahan adik temannya di kawasan Menteng VII, Medan dan berjanji akan pulang pukul 21.00 WIB. Namun sampai lewat jam pulang yang dijanjikan, Vina tak tampak batang hidungnya.

Tahar mulai gelisah, dia lalu mendatangi alamat dimaksud, ternyata kekahan itu sudah berlangsung tiga minggu lalu. Besoknya, dia mendatangi sekolah anaknya.

Sang guru mengungkapkan bahwa sudah satu minggu Vina absen dan pihak sekolah akan memberikan surat pemecatan. Sementara kawan-kawan sekelas bercerita, Vina jarang bergaul dengan kawan satu sekolahnya.

Setiap pulang sekolah, Vina langsung menyendiri dan sudah ada kawan lain yang menunggu.

"Padahal pas dapat rapor kemarin, dia ranking tiga. Pintarnya dia, makanya terkejut semua kami, dia begini. Kami tanya kawan-kawannya apakah ada mengenal kawan yang menjemputnya, tak ada yang kenal. Bingung, kami datangilah orang pintar," kata Tahar, Selasa (19/1).

Menurut penerawangan orang pintar tersebut, anaknya pergi bersama seorang perempuan yang lebih tua darinya dan pasti akan pulang. Orang pintar itu menyuruh untuk tidak membuat laporan ke polisi.

Tahar dan istri pun menuruti suruhan tersebut sampai delapan hari. Namun, Vina tak kunjung kembali.

Meski tidak disetujui istrinya, Tahar akhirnya membuat laporan ke SPKT Polda Sumut yang diterima Kompol Enjang Bahri. Menurut Tahar, sebulan belakangan anaknya berubah karakternya, terlihat mudah tersulut emosi.

"Dia jadi mudah marah, temperamental. Dibercandain sama kakak dan adiknya, langsung marah. Saya juga terkejut dia melawan sama mamaknya, tapi sama saya dia masih takut," kata penjual nasi ini.

Setelah kepergian Ervina, Tahar baru tahu kalau semua barang-barang anaknya itu tidak ada yang tersisa di kamarnya.

"Tinggal tas sama buku sekolah, entah kayak mana dia mengangkat barang-barangnya tanpa kami tahu. Foto ini pun karena tersimpan di laptop sepupunya, kalau ngggak, tak ada lagi. Semua media sosialnya juga ditutup, begitu juga nomor handpone dan BBM-nya, tak ada lagi yang bisa di hubungi," ucap Tahar.

Tahar mengaku heran lantarn selama ini hubungannya dengan anak-anak cukup dekat. Sehingga saat Vina hilang berhari-hari, dia pun merasa kehilangan.

Vina punya kebiasaan setiap pagi membangunkannya minta tambahan uang jajan.

"Makanya sedih kali saya dia pergi tak ada kabarnya begini. Sudah kemana-mana kami cari, tak jumpa juga, pulanglah nak. Saya sering seperti mimpi dia memanggil-manggil saya. Cepatlah kembali, semogalah dia tak ikut Gafatar atau aliran sesat lain. Semogalah baik-baik saja," kata Tahar dengan suara lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com