Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Lakukan Pungli, Kepala Sekolah Mengamuk dan Gebrak Meja

Kompas.com - 12/01/2016, 10:21 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMUJU UTARA, KOMPAS.com — Karena dituding melakukan pungutan liar di sekolahnya saat rapat, Jalaluddin, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pasangkayu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, mengamuk dan menggebrak meja di ruangan di Kantor Dinas Pendidikan Mamuju Utara, Selasa (12/1/2016).

Puluhan pegawai yang sedang bertugas di sejumlah ruangan pun terperangah karena suasana kantor tiba-tiba gaduh dengan teriakan sang kepala sekolah yang marah.

Jalaluddin tak terima dirinya seperti seorang terdakwa dalam rapat pertemuan tersebut dan dituding tanpa konfirmasi. Dia lalu meminta pihak dinas memberikan klarifikasi terkait tudingan bahwa dirinya melakuan pungli dana bantuan siswa miskin.

Namun, Sekretaris Dinas Pendidikan Mamuju Utara, Rustam, menolak karena alasan tidak etis. Akibatnya, Jalaluddin makin marah hingga memukul meja di ruang rapat, termasuk berusaha mengejar Rustam.

Pertengkaran ini lalu dilerai oleh peserta rapat lainnya. Jalaluddin lalu memberikan bantahan bahwa dirinya melakukan pungli. Pasalnya, dana tersebut selama ini dicairkan langsung oleh orangtua siswa.

Jalaluddin mengaku emosi karena dana BSM belum cair, tetapi rumor negatif sudah beredar.

"Harusnya informasi dicek. Saya kan tidak pernah lakukan pungli tiba-tiba saya disudutkan. Masa dana BSM belum cair tiba-tiba beredar isu pungli," ujar Jalaluddin geram.

Menanggapi hal itu, Rustam mengatakan, informasi dugaan pungli memang rencananya dibahas dalam pertemuan tersebut. Dia mengaku tidak berniat menuding, tetapi malah mencoba mengklarifikasi. Namun, dia mengaku memang belum melakukan pengecekan sebelum meminta klarifikasi.

"Saya minta maaf kepada Pak Jalaluddin karena isu dalam rapat belum sempat diklarifikasi asal usulnya tiba-tiba telanjur sudah menyebar ke luar," ujar Rustam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com