Jenazah korban ditemukan warga setelah pencarian selama hampir empat jam. Tangis histeris keluarga langsung pecah saat jenazah Mahendra tiba di rumah duka di Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo.
Ibu korban bahkan jatuh pingsan saat menyaksikan anaknya dogotong warga kembali ke rumahnya dalam keadaanya sudah tak bernyawa lagi, sementara sang ayah korban tampak syok.
Ayah korban, Firdaus, mengaku tak menyangka anaknya meninggal di kanal drainase tak jauh dari rumahnya. Firdaus mengaku memang tak sempat memerhatikan anaknya karena ia sedang sibuk bekerja di sawah saat anaknya sedang terjatuh dan tenggelam di saluran irigasi.
“Saya juga tak menyangka karena lagi sibuk bekerja di sawah saat saya tinggalkan di rumah. Saya rasanya tak percaya Mahendra telah meninggal dunia,” ujar Firdaus sambil menyeka air matanya.
Sebelum terseret arus air saluran irigasi, Mahendra dilihat warga sedang mencari keong untuk mainan di sepanjang muara saluran irigasi tersebut.
Warga sempat kesulitan mencari korban lantaran banyaknya cabang saluran irigasi yang harus disisir warga untuk melacak korban. Korban ditemukan tersangkut di salah satu muara sungai bersama tumpukan sampah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.