Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup itu disambut ratusan pasukan kuning atau para pekerja yang bertugas menjaga kebersihan dan keindahan kota saat tiba di Balai Kota Surabaya.
Sebelum sampai di Balai Kota, penghargaan tersebut sempat diarak dari pintu masuk Surabaya di Bundaran Waru dengan belasan mobil jeep. Arak-arakan dipimpin langsung oleh Pj Walikota Surabaya, Nurwiyatno.
Selain Piala Adipura Kencana, Piala Kalpataru yang diperoleh LSM Masyarakat Tunas Hijau serta Piala Adiwiyata yang diraih sejumlah sekolah dan penghargaan Indonesian Green Award juga ikut diarak.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, mengatakan, usai penyambutan Piala Adipura Kencana, Pemkot Surabaya menggelar pesta rakyat di Balai Kota, khususnya para petugas kebersihan dan pasukan kuning.
"Penghargaan di bidang lingkungan hidup itu kami anggap sebagai apresiasi buat pasukan kuning dan petugas kebersihan," katanya.
Penghargaan Adipura Kencana kali ini merupakan penghargaan keempat yang diraih Surabaya sejak 2012 secara berturut-turut. Tahun ini, selain Surabaya, penghargaan yang sama juga diberikan kepada Kota Balikpapan dan Kendari.
"Poin terbesar Surabaya hingga mendapatkan kembali piala Adipura Kencana, kata Musdiq, adalah karena Surabaya dinilai berhasil mengelola sampah di Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Benowo menjadi sumber energi," ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkot juga telah melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Salah satunya menyulap lahan bekas TPA Keputih yang kini menjadi Taman Harmoni, memasyarakatkan gaya hidup hemat energi di sekolah dan kantor, banyak membuka ruang terbuka hijau, dan menggerakkan komponen masyarakat untuk ikut dalam program-program lingkungan hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.