Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Yuddy Dilarang Masuk ke Rumah Margriet, Apa Alasannya?

Kompas.com - 17/11/2015, 12:48 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Saat kasus hilangnya bocah Engeline mencuat ke media, banyak pihak yang tiba-tiba menaruh perhatian lebih terhadap nasib bocah delapan tahun itu.

Tak ketinggalan, sejumlah menteri pun pernah datang langsung ke rumah Engeline yang tinggal bersama ibu angkatnya, Margriet Megawe, di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.

Salah satu menteri yang kala itu datang ke sana adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Namun, saat tiba di rumah itu, Yuddy dan rombongan dilarang masuk.

Larangan itu datang dari Dewa Ketut Raka, seorang satpam bayaran yang disewa keluarga Engeline untuk mengamankan rumah itu. Maklumlah, sejak kabar hilangnya Engeline beredar, salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian adalah rumah tersebut.

Belakangan, seperti yang juga telah diberitakan, Engeline ditemukan tewas terkubur di sebuah lubang galian dekat kandang ayam di pelataran rumah tersebut. Kini, persidangan kasus pembunuhan bocah perempuan itu tengah bergulir di Pengadilan Negeri Denpasar.

Dalam sidang, Selasa (17/11/2015) ini, Dewa Ketut Raka dihadirkan sebagai saksi. Dia ditanyai tentang apa alasannya menolak Yuddy masuk ke dalam areal rumah Margriet.

Baca: Datangi Rumah Bocah Angeline, Menpan Ditolak Satpam Sewaan

Di hadapan hakim, Dewa Ketut Raka mengaku mendapat perintah dari anak Margriet bernama Christine.

"Kenapa Saudara larang Menteri Yuddy masuk rumah Margriet?" tanya hakim Edward Harris Sinaga.

"Kata Christine, siapa pun, walaupun menteri, jika tidak ada izin keluarga, jangan dikasih masuk. Saya hanya menjalankan tugas," jawab Dewa Ketut Raka.

Dewa Ketut Raka pun mengaku sempat ditegur oleh Christine karena Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise bisa masuk pekarangan rumah tersebut.

"Christine juga sempat enggak enak hati dengan saya, soalnya saya membiarkan Bu Yohana masuk pekarangan. Kan ada Pak lingkungan juga," kata Dewa.

Dewa lalu menjelaskan bahwa dia hanya bertugas menjaga di depan pagar rumah Margriet saja. Dia pun dilarang masuk ke pekarangan.

Namun, Dewa mengaku sempat memberanikan diri masuk karena ingin buang air kecil. Selain itu, dia pun ingin tahu titik lokasi pekarangan dengan tujuan mencari petunjuk hilangnya Engeline.

Sampai pada tanggal 10 Juni 2015, akhirnya kepolisian telah menemukan lubang kubur Engeline yang ternyata di pekarangan rumah tersebut.

Engeline diduga dibunuh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe, pada tanggal 16 Mei 2015. Penguburannya diduga dibantu oleh Agustay Handa May, yang kini menjadi tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com