Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

600 Personel Aparat Gabungan Amankan Pengosongan Gunung Botak

Kompas.com - 14/11/2015, 01:32 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

NAMLEA, KOMPAS.com - Kawasan tambang emas Gunung Botak di Desa Wamsait, Pulau Buru Maluku, mulai Sabtu (14/11/2015) akan dikosangkan dari akivitas penambangan illegal.

Untuk mendukung proses pengosongan Gunung Botak, sebanyak 600 personel TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan ke lokasi tambang.

“Jumlah personel gabungan yang akan dikerahkan sebanyak 600 orang, itu sudah terdiri dari aparat TNI/Polri, Satpol PP dan juga LSM,” kata Komandan Kodim Pulau Buru, Letkol Faisal, Jumat (13/11/2015).

Dia menambahkan, penutupan Gunung Botak akan berlangsung selama lima hari. Setelah lima hari dan masih ada penambang yang beraktivitas maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas.

“Tapi kami yakin dengan kekuatan personel yang ada kurang lebih lima hari pengosongan Gunung Botak sudah bisa dilakukan,” ujarnya.

Dia menambahkan, ratusan personel gabungan itu nantinya juga akan mengamankan kawasan tambang sehingga para penambang illegal tidak kembali untuk menambang emas.

Menurut Faisal, beberapa hari lalu masih tercatat sekitar 2.000 orang penambang yang beraktivitas di kawasan Gunung Botak.

Namun, Faisal mengklaim, setelah sosialisasi gencar dilakukan, kini penambang yang tersisa hanya sekitar 500 orang saja.

“Umumnya mereka hanya pergi untuk mengambil materil di lokasi tersebut, karena sebagiannya sudah pergi,” katanya.

Kabid Pertambangan Umum Dinas ESDM Maluku, June Pattikawa yang memimpin langusng sosialisasi mengatakan, pengosongan Gunung Botak harus dilakukan.

June melanjutkan, aktivitas penambangan liar selama ini sudah mencemari lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat Buru.

“Pengosongan kawasan Gunung Botak harus dilakukan karena telah mencemari lingkungan, selain itu aktivitas penambangan disini bersifat illegal dan tidak ada izin jadi harus ditutup,” tegasnya kepada para penambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com