Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Gempa Alor, Semua Sekolah Diliburkan

Kompas.com - 06/11/2015, 14:09 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KALABAHI, KOMPAS.com — Akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/11/2015), Dinas Pendidikan setempat meliburkan semua sekolah di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Sinun Petrus Manuk mengatakan, pihaknya meliburkan semua sekolah lantaran banyak sekolah yang rusak berat pasca-gempa.

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan data secara rinci terkait berapa banyak sekolah yang rusak. Namun yang pasti, semua sekolah di Kabupaten Alor diliburkan usai gempa hingga waktu yang belum ditentukan,” ujar Manuk, Jumat (6/11/2015).

Manuk mengatakan sedang melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat untuk terus memantau perkembangan kondisi di lapangan.

”Saya belum bisa sampaikan secara detail karena kami masih ambil data berapa banyak sekolah yang rusak,” ucapnya.

Leny Mabilani, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Tanating, Kecamatan Teluk Mutiara, Alor, mengaku, sekolah mereka diliburkan hingga pekan depan.

“Sekolah kami diliburkan hingga Senin (9/11/2015) mendatang karena banyak sekolah yang rusak. Kami sekarang hanya di rumah saja dan itu pun kami selalu waspada, karena tadi pagi ada gempa lagi dan guncangannya cukup kuat,” ujar Leny saat dihubungi.

Meski lokasi gempa jauh dari desanya, tetapi getarannya terasa kuat hingga setiap malam dirinya bersama warga lain tidur di luar rumah (rumah darurat yang dibuat dari bambu).

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 214 unit rumah warga di Alor Timur rusak akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah itu. Selain rumah warga dan fasilitas umum lainnya, satu warga Desa Maritaim, Kecamatan Alor Timur, mengalami patah pada tangan akibat tertindih bangunan dan tiga warga lainnya mengalami trauma berat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, Kamis (5/11/2015), dari 214 rumah yang rusak, 167 rusak berat dan 47 unit lainnya rusak ringan.

“Selain rumah warga yang rusak dan satu warga yang patah di bagian tangan, ada pula dua gereja yang rusak ringan dan satu rusak berat. Satu puskesmas rusak, dua posyandu ambruk, satu PAUD, SD, SMP, dan SMK juga ikut rusak,” tutur Jules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com