Aksi blokade dua jalur ini dimulai sejak pukul 14.00 Wita hingga petang. Mahasiswa membakar ban bekas di beberapa titik ruas jalan dan menghamburkan batu.
Rata-rata mahasiswa mengenakan cadar sambil menggenggam batu. Sebagian mahasiswa mengenakan helm sambil melihat rekan-rekannya silih berganti berorasi dengan menggunakan pengeras suara.
Aparat kepolisian berseragam lengkap dan anggota Intel berpakaian preman mengawasi aksi mahasiswa.
"Polisi bukan lagi pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat. Masa rekan mahasiswa kita bertamu di kantor polisi untuk membuat SIM, malah dipukuli dan dikeroyok. Kita tidak akan berhenti jika Kapolda Sulselbar tidak datang meminta maaf," kata salah satu mahasiswa UIN, Ucup, saat berorasi.
Menurut Ucup, salah satu anggota HMI cabang Gowa Raya dipukul dan dikeroyok polisi saat hendak membuat SIM, Selasa (4/11/2015). Pasca-pemukulan itu, sekelompok mahasiswa HMI turun melakukan aksi demonstrasi di markas Polres Gowa dibubarkan paksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.