Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Bocimi Ditakutkan Bikin Pipa PDAM Bogor Patah

Kompas.com - 23/10/2015, 15:14 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Proyek pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tahap I sepanjang 15 kilometer milik PT MNC Tol Investama ternyata berdampak terhadap jalur pipa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Sebab, pengerjaan jalan tol tersebut dikhawatirkan membuat pipa PDAM itu jebol dan patah.  

Jika pipa jebol atau patah maka distribusi pasokan air bersih ke sejumlah wilayah Kota Bogor bakal terganggu.

Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Untung Kurniadi mengatakan, PDAM akan merelokasi pipa transmisi jalur sumber mata air Tangkil yang terkena dampak pembangunan Tol Bocimi.

PDAM pun telah berkoordinasi dengan PT MNC Tol Investama untuk membantu proses pemindahan pipa tersebut.

"Pembangunan tol itu ternyata melintas di jalur pipa kita. Ini bahaya kalau tidak segera direlokasi," ujar Untung.

"Kita sudah koordinasi dengan pihak MNC Group untuk membantu penanganannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi,” tambahnya, Jumat (23/10/2015).

Dalam proses relokasi pipa nantinya, lanjut Untung, seluruh pembiayaan akan ditanggung sepenuhnya perusahaan tersebut.

PDAM tidak akan mengeluarkan anggaran sedikt pun untuk pemindahan pipa sepanjang 600 meter tersebut.

"Pengerjaan relokasi dan anggarannya ditanggung oleh pihak MNC, PDAM hanya merencanakan dan mengawasi,” tuturnya.

Meski begitu, pihaknya tetap bertanggung jawab atas sistem pengaliran pasca-relokasi.

Menurutnya, PDAM perlu menyusun langkah teknis untuk mengantisipasi potensi gangguan pengaliran, terutama di zona layanan I.

"Pengerjaan pemindahan pipa itu pasti akan muncul gangguan. Tapi kita upayakan pemasangan pipa dan koneksinya tidak terlalu lama, karena akan membuat udara yang masuk ke pipa lebih banyak," katanya.

"Kalau banyak udara yang terjebak dalam pipa, ini bakal menyulitkan recovery. Kita belajar dari relokasi dan koneksi pipa di Caringin beberapa waktu lalu,” kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com