Menurut Shared Service Departement Head Angkasa Pura 1 Makassar, Hary Budi Waluyo, Jumat (23/10/2015), tidak ada kejadian itu berdasarkan hasil rekam kronologis dan investigasi di lapangan.
Dia menegaskan, bahwa seluruh pergerakan di areal maneuvering dan movement area bandara itu tetap dalam pemanduan.
"Apalagi di situ sudah dipasang juga guidance bagi pilot berupa marka-marka pergerakan plus adanya petugas pandu darat. Sehingga kecil kemungkinan terjadinya insiden," kata dia.
"Memang pergerakan pesawat dipandu oleh teman-teman ATC dan masih dilakukan investigasi di internalnya mereka," kata dia lagi.
Sebelumnya telah diberitakan, pesawat Garuda berpenumpang jemaah haji kloter 21 nyaris bersenggolan dengan pesawah Lion Air PK-LOV, Kamis (22/10/2015).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Frans Barung Mangera juga membenarkan kejadian tersebut.
Kedua pesawat tersebut mengalami "near miss" pada pukul 07.55 Wita.
Dia menjelaskan, pilot pesawat Lion Air PK-LOV mendapat panduan dari pihak Air Trafic Control (ATC) bernama Gilang untuk memarkir pesawat di parking stand 14.
Saat mendekati parking stand 12 yang tengah digunakan pesawat Garuda yang ditumpangi jemaah haji, salah satu petugas Angkasa Pura melihat kemungkinan terjadinya senggolan.
"Petugas Angkasa Pura tersebut langsung menghentikan pesawat Lion Air PK-LOV dengan melambaikan tangan. Seketika itu juga, pilot langsung menghentikan laju pesawat," kata dia.
Pihak otoritas bandara, AMC, dan manajemen Lion Air kemudian mengambil tindakan untuk memerintahkan pilot agar mematikan mesin pesawat. Pesawat lalu di-towing menuju parking stand 10.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.