Kepala Humas Pemkot Subulussalam, Abdurrahman Syah kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015) menyebutkan, saat ini sedang berlangsung rapat koordinasi lintas agama.
Acara yang berlangsung di Aula Pemkot Subulussalam itu dihadiri tokoh lintas agama.
Mereka sepakat, jika ada informasi yang bernada provokatif maka tindakan awal yang harus dilakukan adalah mencegah massa berkumpul.
Selain itu, tokoh lintasagama di kota tersebut sepakat untuk terus menjaga rumah ibadah agama apa pun.
“Namun untuk empat gereja di Penanggalan Subulussalam, sebelumnya ada aparat keamanan siaga di situ, kini hanya patroli saja," kata dia.
"Sementara masyarakat Muslim dan Kristen masih menjaga, namun dalam bentuk patroli bersama saja. Bukan menginap lagi di lokasi gereja,” sebut Abdurrahman lagi.
Dia menjelaskan, Pemkot Subulussalam mengimbau seluruh masyarakat di kota itu untuk terus menjaga kebersamaan antarumat beragama.
Sebelumnya, Pemkot Subulussalam bersama umat Islam dan Kristen serta aparat keamanan menjaga empat gereja di Penanggalan, Subulussalam.
Penjagaan dilakukan pasca-bentrok di Aceh Singkil. Langkah itu dilakukan untuk mencegah aksi anarkistis massa yang ingin membakar rumah ibadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.