Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Razia, Tiga Pasangan Mesum Akan Dinikahkan di Kantor Polisi

Kompas.com - 11/10/2015, 10:18 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Lantaran berkali-kali terjaring razia, tiga pasangan mesum yang tertangkap basah sedang berduaan dengan pasangannya di sejumlah penginapan dan kamar kos di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (10/10/2015) malam, terancam bakal dinikahkan.

Petugas Satpol PP Polewali Mandar yang sudah berkali-kali memergoki pasangan tak resmi ini sedang berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan keluarga kelima pasangan kumpul kebo ini untuk menikahkan mereka secara resmi di depan penghulu.

Razia penyakit masyarakat (pekat) kembali digencarkan petugas Satpol PP dibantu aparat kepolisian di sejumlah tempat penginapan dan kos yang menjadi tempat mangkal para remaja di Polewali Mandar.

Sejumlah penghuni kos dan penginapan yang dirazia berusaha mengelabui petugas dengan cara bersembunyi di dalam lemari pakaian.

Petugas yang sudah berpengalaman dengan segala modus pelaku tak percaya begitu saja. Petugas yang merasa curiga langsung menggeledah kamar, termasuk kamar mandi.

Benar saja, pelaku ditemukan petugas sedang bersembunyi di tengah tumpukan pakaian pemilik kos.

Tiga pasang muda-mudi yang diketahui berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa di Polewali Mandar ini digiring petugas ke kantor Satpol PP untuk menjalani identifikasi petugas.

Satu pasangan di antaranya dipastikan akan dinikahkan secara resmi di kantor polisi karena keluarga wanita keberatan jika pria yang telah meniduri keluarganya itu tidak bertanggung jawab.

Hamil

Beberapa bulan lalu, sejumah pasangan mesum yang sudah hamil di luar nikah juga pernah dinikahkan petugas kepolisan d kantor Polsek Polewali. Pernikahan mereka berlangsung secara resmi di depan penghulu dan disaksikan keluarga kedua mempelai.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Polewali Mandar Andi Amir mengatakan, razia pekat di sejumlah kos dan penginapan kembali digencarkan petugas lantaran kian maraknya kejahatan asusila dan peredaran obat-obat terlarang jenis pil koplo di kalangan remaja.

Selain itu, banyak warga merasa resah dengan aksi kumpul kebo pasangan muda mudi, terutama di kamar-kamar kos yang tak dijaga ketat pemiliknya.

"Razia kembali kita gencarkan lantaran belakangan ini kejahatan asusila dan peredaran obat terlarang yang salah satunya di rumah kos dan penginapan. Kita berharap razia ini bisa menekan angka kejahatan asusila dan penyalahgunaan obat terlarang yang kini meresahkan para orangtua," ujar Andi Amir, Sabtu malam, seusai memimpin razia pekat.

Rencananya petugas Satpol PP bekerja sama dengan aparat kepolisian akan terus menggencarkan razia serupa di sejumlah lokasi lain untuk menekan angka kejahatan, seperti penyalahgunaan obat-obtan terlarang di kalangan remaja.

Peredaran pil boje yang biasanya diberikan untuk penenang anjing gila bahkan belakangan ini meresahkan para orangtua lantaran beredar luas di sekolah-sekolah SMP dan SMA.

Sejumah korban pil boje bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri seusai mengonsumsi pil anjing gila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com