Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Turun Jabatan", Risma Kebanjiran Undangan Seminar

Kompas.com - 01/10/2015, 18:41 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Meski saat ini tidak lagi berstatus sebagai wali kota Surabaya, Tri Rismaharini tetap kebanjiran undangan menjadi pembicara di berbagai forum seminar dan diskusi. Karena membeludaknya undangan, Risma terkadang tak bisa memenuhi undangan tersebut.

Sebagian besar undangan meminta Risma berbicara sebagai pakar tata kota. Selama memimpin, dia dianggap berhasil menata Kota Surabaya menjadi lebih indah dan tertata. Undangan datang dari berbagai kalangan, seperti pengusaha, profesional, hingga mahasiswa. "Dari luar kota juga ada, sampai saya delegasikan kepada orang lain," kata Risma, Kamis (1/10/2015).

Sejauh ini, Risma mencoba memenuhi semua undangan tersebut jika waktunya memungkinkan karena sejak lengser awal pekan lalu, dia mengaku lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga, bersih-bersih rumah, dan menyapa kerabat dekat. Pekan depan, dia dan Wisnu Sakti Buana mulai berkeliling mengisi waktu kampanye Pilwali Surabaya hingga 5 Desember mendatang. 

Pada Kamis siang, calon petahana ini diundang untuk mempresentasikan keberhasilan menata Kota Surabaya oleh PT DOW, perusahaan kimia yang berpusat di Michigan, Amerika Serikat.
PT DOW meminta masukan dari Risma sebagai pakar tata kota soal daerah mana saja yang berpotensi untuk dikembangkan.

"Karyawan PT DOW bekerja sama dengan tiga perguruan tinggi dan empat lembaga swadaya masyarakat di Surabaya membantu mencari solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat di bidang pendidikan, pertanian, air bersih, dan pengembangan masyarakat," kata Presiden Direktur PT DOW Indonesia, Kenny Ogawa.

Dalam presentasinya, Risma menjelaskan tentang bagaimana dirinya mengembangkan sanitasi air di permukiman padat, membangun embung sebagai daerah resapan air, serta taman sebagai kawasan hijau di tengah perkotaan. Risma mengaku tidak dapat melakukan penataan ruang kota sendiri, tetapi harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com