Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Bandara Kualanamu Kini...

Kompas.com - 23/09/2015, 11:48 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Sudah dua tahun lebih jika orang-orang bepergian ke Medan dengan pesawat, Sumatera Utara, akan mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Bandara pengganti Bandara Polonia yang diresmikan pada 25 Juli 2013 ini masih terlihat banyak tempat kosong, baik di dalam terminal maupun di sekitar area bandara.

Kesan pertama kali yang muncul ketika memasuki kawasan Bandara Kualanamu adalah tempat yang luas. Luas dalam arti, tidak terlalu banyak bangunan yang ditempatkan di sana. Sepanjang mata memandang pun masih banyak terlihat tanah lapang yang memang masih dibiarkan kosong di sana.

"Luas keseluruhan Bandara Kualanamu adalah 1.365 hektar dengan landasan kedua terpanjang di Indonesia setelah Batam," kata General Manager Bandara Kualanamu Jaya Tahoma Sirait sembari menerangkan kondisi Bandara Kualanamu terkini kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2015).

Penumpang yang baru sampai di Bandara Kualanamu, saat turun dari pesawat, akan melihat panjangnya bangunan terminal dari sisi runway pesawat. Dari sekian banyak bagian bangunan terminal, ada satu lokasi favorit yang biasa digunakan penumpang yang baru mendarat untuk selfie, yakni yang ada tulisan besar Kualanamu International Airport.

Setelah puas mengabadikan momen, penumpang akan memasuki area terminal yang diisi tenant di dalamnya. Tenant yang ada tidak jauh berbeda dengan bandara di kota besar lain, seperti Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Ada yang menjual kopi, makanan berat, sampai toko yang menjual pakaian dengan merek ternama. Lokasi tenant makanan berbeda dari tenant yang menjajakan pernak-pernik dan barang lainnya.

Penempatan tenant tersebut mengelilingi area tengah terminal, tempat penumpang dimanjakan dengan pemandangan atap Bandara Kualanamu yang cukup tinggi dan terdapat celah untuk sinar matahari masuk sehingga penerangan tidak selalu bersumber dari lampu.

Model atap Bandara Kualanamu terinspirasi dari model pelepah pohon sawit yang bergelombang dan bertumpuk-tumpuk. Tempat yang ramai tenant ada di lantai tiga.

Penumpang akan kembali melihat tempat-tempat yang kosong di lantai dua dan lantai satu. Akses penumpang ke tiap lantai ada dua, yakni menggunakan lift dan eskalator.

Saat mencoba turun ke lantai satu, Kompas.com mendapati eskalatornya sedang tidak beroperasi. Model eskalator tersebut lurus untuk menunjang penumpang yang ingin membawa troli ke bawah.

Kaca-kaca di pinggir eskalator ada yang pecah dan lantainya sedikit berdebu. Ada juga bagian-bagian lantai yang sudah retak.

Kondisi ini berbeda jauh dengan kondisi di dalam gedung untuk stasiun kereta api bandara. Gedung tersebut berada di lantai satu gedung terminal. Bandara Kualanamu memang dilengkapi moda transportasi terintegrasi berupa kereta api dengan rute menuju Stasiun Medan di tengah Kota Medan dan sebaliknya.

Andri Donnal Putera Tampak Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dilihat dari jalan tol. Foto diambil pada Selasa (22/9/2015).
Ketika memasuki gedung Stasiun Kereta Api Bandara, penumpang akan menemui loket tiket dengan model meja resepsionis yang lebar dan terbuka, tidak seperti model loket di stasiun lain yang dibatasi oleh kaca.

Di depan loket disediakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin EDC (electronic data capture) agar penumpang bisa melakukan top up sendiri saldo kartunya.

Ruang tunggu di stasiun termasuk luas dengan beberapa tenant seperti minimarket di dalamnya. Meski disediakan tempat yang luas, peminat kereta api bandara belum terlalu banyak.

"Kebanyakan penumpang yang ke Bandara Kualanamu masih menggunakan kendaraan pribadi. Penumpang yang naik kereta api bandara ada juga, rata-rata mereka yang masih muda dan yang tinggalnya di pusat Kota Medan saja," ujar Sirait.

Untuk menuju Bandara Kualanamu dari Kota Medan, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi melalui jalan tol kurang lebih 1,5 jam. Sekeliling Bandara Kualanamu dipenuhi oleh pohon-pohon sawit dan lahan kosong.

Dengan kelebihan berupa tempat yang luas, Sirait berencana mengadakan sejumlah kegiatan di Bandara Kualanamu. Kegiatan yang akan diadakan harus yang berhubungan dengan promosi wisata lokal dan budaya khas Sumatera Utara.

Kegiatan-kegiatan itu diharapkan bisa membuat Bandara Kualanamu ramai pengunjung, bukan hanya untuk naik pesawat, melainkan juga untuk meramaikan kegiatan di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com