Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Kasus Pemerasan Wisman China, Imigrasi Cari Jalan Damai

Kompas.com - 23/09/2015, 08:22 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Aparat Imigrasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, akan mengupayakan perdamaian terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan dua petugas Imigrasi saat pemeriksaan dokumen wisatawan asal China pada 12 September 2015.

Dua petugas, yaitu Henri dan Wachid, kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Denpasar. "Saya harus taat asas. Saya tunduk pada hukum yang berlaku. Memang akan saya upayakan perdamaian bila memungkinkan. Masalah timbul, yang lapor saja sudah di luar negeri, ini bagaimana menurut tata cara dalam berperkara di pengadilan? Saya awam," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Ngurah Rai, Yosep Renung Widodo, Rabu (23/9/2015).

Dua petugas Imigrasi yang sudah dijadikan tersangka kini ditahan di Mapolresta Denpasar untuk pengembangan kasusnya. Segala upaya dilakukan pihak Imigrasi untuk dua oknum yang diduga menerima gratifikasi tersebut.

 "Satu-satunya jalan, saya taati dulu hukum yang berlaku sambil berupaya yang memungkinkan dapat ditempuh. Jalur perdamaian apakah mungkin? Saya harus konsultasi dengan pihak kepolisian sebagai sesama lembaga negara," kata dia.

Kasus ini terungkap atas laporan korban bernama Zhang Tao pada Sabtu 12 September 2015. Korban tiba sendirian dan saat dilakukan pemeriksaan Imigrasi terjadilah transaksi pemberian uang kepada petugas dengan jumlah 200 RMB. Maksud pemberian uang itu agar dia dipermudah untuk diberi cap atau stempel.

Teman Zhang Tao bernama Liang Yongjian dan Deng Jiandang juga tiba di Bali dalam waktu bersamaan, tetapi berjalan sendiri-sendiri. Ketiga orang ini ternyata ditunggu tiga rekan lainnya di parkiran, yaitu Zang Shizen, Wei Shunjian, dan Liang Zhining.

Akhirnya, keenam orang tersebut memutuskan melaporkan ke Polsek Bandara karena merasa diperas dan diintimidasi petugas. Untuk kebenarannya, kasus ini ditindaklanjuti oleh polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com