"Kami sudah tertipu dua kali, jika kali ini batal lagi, sakitnya tuh di sini," kata Jubir Risma-Wisnu, Didik Prasetyono, sambil menunjuk dada kirinya, Senin (21/9/2015).
Batalnya dua pasangan sebelumnya, yakni Abror-Haris dan Rasiyo-Abror, kata Didik, berdampak kerugian material dan immaterial bagi timnya.
"Bagaimana tidak, dua kali survei kita terpaksa berhenti di tengah jalan, karena dua pasangan terganjal masalah persyaratan yang kurang di KPU, padahal kita sudah bayar tim untuk survei," terang Didik.
Kerugian yang dimaksudnya adalah terancamnya hak warga Surabaya untuk menggelar pesta demokrasi dan menyuarakan aspirasi politik dalam pilwali. Kerugian immaterial itu kata Didik, tidak ternilai harganya.
Pada 24 September mendatang, KPU akan mengumumkan hasil penelitian berkas syarat pasangan Rasiyo-Wisnu. Apakah Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Jika MS maka tahapan pilwali akan dilanjutkan, dan jika TMS, maka pilwali Surabaya akan ditunda pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.