Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangetang Erupsi, Ujung Lava Dekati Permukiman

Kompas.com - 16/09/2015, 22:20 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

SIAU, KOMPAS.com — Gunung berapi Karangetang di Pulau Siau kembali erupsi, Rabu (16/9/2015) sore. Letusannya sempat mengagetkan warga walau tidak menimbulkan kepanikan.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Yudi, mengatakan, Karangetang aktif sejak April. Saat erupsi sore tadi, abu vulkanis tampak membubung tinggi ke udara.

"Luncuran lava pijarnya meluncur 2.500 meter dari kawah dan ujung lavanya jatuh di kampung Kora-kora," kata Yudi.

Menurut dia, ancaman awan panas di radius 500 hingga 600 meter dari ujung lava. Beberapa hari belakangan, kata dia, aktivitas Karangetang memang tercatat meningkat. Ia meminta warga membatasi aktivitas dan menjauhi lokasi letusan. Warga masih melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.

Dari ujung lelehan, lebih kurang 200 meter dan puncak kawah, sering terjadi guguran ke arah Kali Batuawang sekitar 1.000-2.500 meter (dari puncak kawah), dan ke Kali Kahetang sekitar 2.000 meter, serta ke Kali Keting lebih kurang 1.000- 1.750 meter.

"Kalau pengamatan tadi pagi, guguran dari puncak kawah sesekali terjadi ke arah Kali Batang, lebih kurang 1.000-1.500 meter. Awan panas guguran dari ujung lelehan jarak 2.500 meter terjadi 13 kali ke arah Kali Batuawang dengan jarak luncur sekitar 500-650 meter. Suara gemuruh lemah sedang sesekali terdengar sampai di pos," tambah Yudi.

Karangetang merupakan salah satu gunung berapi teraktif yang ada di Sulawesi Utara. Beberapa bulan lalu, letusannya memaksa ratusan warga mengungsi, terutama yang bermukim di Kora-kora.

Selain Karangetang, gunung berapi yang aktif lainnya di Sulawesi Utara adalah Lokon di Tomohon, Soputan di Minahasa Tenggara, dan Awu di Sangihe, serta gunung api bawah air Mahangetang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com