Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Bola Liga Santri Dilarang Pakai Sarung

Kompas.com - 04/09/2015, 13:29 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Penyelenggara Liga Santri Nusantara 2015 melarang tim peserta menggunakan sarung saat bertanding. Meski pesertanya santri pesantren, namun aturan main mengacu pada turnamen sepakbola profesional.

Atribut seragam tim Liga Santri Nusantara, kata Direktur Umum Yayasan Liga Santri Mukafi Makki, sempat menjadi perdebatan di forum peserta liga, karena sebagian kultur dan ajaran pesantren yang mewajibkan pria menutup bagian tubuh sampai batas lutut. 

"Melalui liga santri, kami mengajak pesantren mengenai dunia olahraga profesional, syukur mereka bisa memahami," kata dia, Jumat (4/9/2015).

Mukafi juga menegaskan, aturan main liga santri diatur dalam regulasi yang resmi, dan melibatkan petugas pertandingan yang profesional, seperti wasit melibatkan asosiasi wasit profesional dan sebagainya.

"Kami mengutamakan pendidikan dan penjaringan potensi melalui kegiatan yang profesional," kata dia.

"Kick off" Liga Santri Nusantara akan dilakukan 6 September nanti di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 192 tim dari ratusan pesantren di 10 provinsi akan berlaga di liga yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama ini. 

Penyelenggara menyediakan hadiah berupa uang pembinaan Rp 100 juta untuk juara pertama, juara kedua Rp 75 juta, dan juara ketiga Rp 50 juta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com