SURABAYA, KOMPAS.com - Rasiyo, bakal calon Wali Kota penantang Tri Rismaharini membantah disebut sebagai calon "dadakan". Rasiyo mengaku sudah mempersiapkan diri sebagai Calon Wali Kota Surabaya sejak dua tahun lalu. Tepatnya sejak dia pensiun dari pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sejak saat itu, Rasiyo mengaku juga sudah mulai menjalin komunikasi politik dengan sejumlah partai termasuk Partai Demokrat. "Karena mungkin komunikasinya kurang intens, jadi sepertinya memang tidak punya niat mencalonkan diri," kata dia, Selasa (18/8/2015).
Hingga pada akhir bulan lalu, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo, yang juga mantan atasannya, memintanya untuk maju dalam Pilwali Surabaya. "Saya saat itu langsung menyanggupi demi niat saya untuk membangun Surabaya. Jadi salah jika orang menyebut calon dadakan," kata Rasiyo.
Apalagi, kata Rasiyo, dia masih memiliki jaringan yang kuat di dunia pendidikan baik itu guru maupun murid. Rasiyo mengaku ,sembilan tahun menjadi Kepala Dinas Pendidikan Jatim, dan sebelumnya lama menjadi guru. Dia mengaku yakin, semua guru di Surabaya masih mengingat namanya.
Nama Rasiyo sempat disebut sebagai calon "dadakan" karena mendaftar diakhir waktu perpanjangan masa pendaftaran pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Rasiyo pun kemudian direkomendasikan untuk maju menjadi penantang Risma berdampingan dengan tokoh media, Dhimam Abror dengan mengantongi rekomendasi dua partai koalisi, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Pasangan ini akan berhadapan dengan pasangan petahana Risma-Wisnu yang diusung oleh PDI-P dalam pilwali Surabaya, Desember mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.