Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul Puluhan Muridnya, Kepala Sekolah Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 13/08/2015, 11:32 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Rahmad Fadillah, salah satu murid SMP Negeri 1 Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara, melaporkan kepala sekolahnya ke polisi atas pemukulan yang dilakukan kepada puluhan muridnya beberapa hari lalu.

Rahmad mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui kesalahannya dan teman-temannya hingga mendapat pukulan dari sang kepala sekolah.

"Ini yang sudah kesekian kalinya saya dipukul. Pertama, bagian kepala, tetapi itu sudah agak lama. Nah yang baru-baru ini kita dipukul lagi bagian tangan. Ini masih luka," katanya, Kamis (13/8/2015).

Dia menambahkan, sebelum dipukul, mereka tengah melakukan kerja bakti di lapangan sekolah. Tak lama kemudian, kepala sekolah datang untuk menghampiri mereka.

"Kami disuruh baris, kemudian dipukul. Yang pasti, ada perasaan trauma setelah kami dipukuli, tetapi tetap saya datang ke sekolah," ujarnya.

Di tempat yang sama, orangtua siswa bernama Fasrul Salam mengatakan tidak mengetahui bahwa anaknya mendapat perlakuan kasar dari kepala sekolah.

"Anak saya ini takut juga bilang langsung sama saya kalau dia bersama puluhan temannya dipukul sama kepala sekolah. Saya tahu ini dari kerabat dekat yang menceritakan. Jadi, mungkin anak saya ini takut bercerita, makanya kami lapor sama polisi," ujarnya.

Sementara itu, orangtua Fasrul mengetahui bahwa dirinya tidak sendiri dalam melapor ke polisi. Dia juga didampingi sejumlah orangtua murid lainnya.

"Kami sudah lapor dan visum, tetapi hasilnya belum keluar. Langkah selanjutnya, saya masih menunggu dari pihak keluarga korban yang lain karena bukan cuma anak saya yang dipukuli. Yang pasti, kami ini, orangtua, tidak mau anaknya dididik secara begitu, apalagi dipukul sampai membekas," ujarnya.

Para orangtua murid berharap agar kepala sekolah ini mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

Kapolsek Wundulako, Iptu Amin Dahlan, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari orangtua murid. Laporan sementara dalam proses penyelidikan.

"Iya memang ada, tetapi saya lihat ada upaya damai dari orangtua siswa karena yang dipukul bukan sendirian, melainkan banyak orang, sekitar 70 orang, pada saat kerja bakti. Itu dilakukan untuk pembinaan. Jadi, kayaknya ada upaya damai. Malam ini saya coba panggil kembali orangtua dan kepala sekolahnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com