Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Borobudur Berebut Bantuan Air Bersih

Kompas.com - 02/08/2015, 18:48 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Dusun Wonolelo, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, berebut mendapatkan air bersih bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang. Mereka terlihat antusias memasukkan air menggunakan ember ke dalam jerigen-jerigen.

Antre air terpaksa dilakukan warga lantaran kesulitan mendapatkan air bersih. Kemarau panjang belakangan ini mengakibatkan sumur-sumur warga dan sejumlah mata air di daerah Pegunungan Menoreh itu mengering.

"Kami merasa bersyukur dan sangat terbantu dengan bantuan air bersih dari BPBD ini. Setidaknya bisa menambah stok air untuk memasak dan mandi setiap hari," ujar Edi Wahyono, Ketua RW 004 Dusun Wonolelo, Minggu (2/8/2015).

Menurut Edi, hampir setiap tahun daerahnya mengalami krisis air bersih. Biasanya terjadi dalam rentang bulan Juni dan puncaknya sekitar bulan Oktober-November. "Ini (dropping air) yang ke-empat, sebelumnya datang seminggu sekali, tetapi karena air dari sumber mata air menipis maka bantuan dipercepat jadi lima hari sekali," ujar Edi.

Edi mengungkapkan, setidaknya ada lima mata air di Dusun Wonolelo yang dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari. Namun seiring dengan kemarau yang berkepanjangan ini mata air terus menyusut dan menyisakan hanya satu mata air. Pun dengan debit air yang sudah sangat kecil.

"Untuk sekali dropping menggunakan dua unit tangki yang disebar di dua titik. Masing-masing tangki berisi 5.000 liter," sebutnya.

Dusun Wonolelo, Desa Kenalan Kecamatan Borobudur terletak diperbatasan antara Kabupaten Magelang dengan Kabupaten Kulonprogo, DIY. Dusun ini dihuni sekitar 84 kepala keluarga (KK) atau sekitar 425 jiwa.

"Kita sudah pernah mengajukan pembuatan sumur bor kepada pemerintah. Awal Juni lalu permohohan itu dikabulkan, namun baru separuh sekitar kedalaman 101,4 meter. Pada kedalaman tersebut air yang keluar masih sedikit sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan warga," ucapnya.

Bantuan Rp 35 Juta

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Sujadi mengatakan, sejauh ini ada tiga desa yang mengajukan permohonan bantuan dropping air. Ketiga desa tersebut antara lain Desa Candirejo Kecamatan Borobudur, Desa Margoyoso Kecamatan Salaman, dan Desa Kenalan Kecamatan Borobudur.

"Tiga desa ini memang langganan kekeringan. Kemungkinan besar masih akan terus bertambah. Mengingat prediksi musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan November mendatang," jelas Sujadi.

Pemkab Magelang sendiri telah mengalokasikan dana Rp 35 juta untuk mengatasi kekeringan di wilayah ini. Dana itu diarahkan untuk pengadaan air sebanyak 72 tangki yang akan didistribusikan ke desa-desa langganan krisis air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com