"Kabupaten Kaur berdasarkan Susenas BPS 2013 merupakan kabupaten termiskin di Bengkulu, menyusul Bengkulu Selatan di angka 22,59 persen, Seluma 21,84 persen," kata M Rizki, perwakilan dari Bappeda Provinsi Bengkulu dalam lokakarya media Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP), Rabu (29/7/2015).
Posisi selanjutnya ditempati Kota Bengkulu dengan 21,51 persen, Rejang Lebong 18,48 persen, Kepahiang 16,13 persen, Bengkulu Utara 14,5 persen, Mukomuko 12,98 persen, dan Bengkulu Tengah 7,24 persen.
Dia menambahkan, di Kabupaten Bengkulu Tengah secara riil banyak ditemukan penduduk miskin. Namun, penduduknya banyak beralih ke Kota Bengkulu.
Sementara itu, berdasarkan data rumah tangga kumuh perkotaan, Kota Bengkulu menduduki posisi pertama dengan 8,63 persen, disusul Kabupaten Rejang Lebong 10,46 persen, Bengkulu Selatan 12,39 persen, Bengkulu Utara 12,59 persen, Kaur 13,37 persen, Seluma 13,59 persen, Bengkulu Tengah 13,99 persen, Mukomuko 14,92 persen, Lebong 17,03 persen, dan Kepahiang 18,17 persen.
Sebagai solusi masalah ini, pemerintah akan menggunakan pola 100-0-100, artinya 100 persen air bersih bisa diakses masyarakat miskin, 0 persen wilayah kumuh, dan 100 persen akses sanitasi sehingga jangan ada lagi masyarakat yang tidak punya perlengkapan mandi, cuci, dan kakus (MCK), serta pembuangan limbah.
Pencapaian angka kemiskinan Provinsi Bengkulu selalu di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tahun 2014, target penurunannya sebesar 17-16,75 persen, sedangkan angka yang dicapai adalah 17,09 persen sehingga perlu diturunkan paling tidak sebesar 0,9 persen untuk mencapai target RPJMD 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.